Find Us On Social Media :

Sampai Kehilangan Jenderalnya, ketika Inggris Susah Payah Taklukkan Surabaya dalam Pertempuran 10 November 1945

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 7 Oktober 2024 | 14:13 WIB

Inggris membutuhkan waktu 18 hari untuk menaklukkan Kota Surabaya dalam Pertempuan 10 November 1945. Itu pun mereka harus kehilangan jenderalnya, Mallaby.

[ARSIP Intisari]

Sejak 10 November 1945 terjadi pertempuran dahsyat di Surabaya. Banyak yang sudah ditulis tentang peristiwa itu. Namun, pengalaman Cak Roes ini mungkin bisa mengingatkan kembali betapa besarnya pengorbanan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan.

Pertama tayang di Majalah Intisari pada November 1985

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Di puncak Hotel Oranje di Tunjungan, Rabu pagi, 19 September 1945, sekonyong-konyong berkibar bendera Belanda: merah-putih-biru, yang dilakukan oleh sekelompok orang Belanda Indo dan Totok. Lalu secara demonstratif mereka berdiri di atas atap dan mengelilingi hotel dengan sikap menantang.

Ini tentu saja membangkitkan amarah rakyat Surabaya. Mereka lalu mengepung Hotel Oranje dan terjadilah perkelahian seru. Banyak yang luka-luka, tapi bendera Belanda itu berhasil diturunkan. Kemudian berkibarlah bendera merah-putih.

"Nah, sejak itu rakyat kita mulai tergugah," kata Dr. H. Roeslan Abdulgani, akrab dipanggil Cak Roes, menceritakan pengalamannya dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Jepang yang mesti dikeroyok

"Sebelum revolusi kemerdekaan saya sudah bekerja di sebuah koperasi kerajinan tangan. Kemudian saya tinggalkan, saya lalu ikut dalam revolusi," kata Roes.

Sejak di zaman Jepang Roes sudah ikut mengorganisasi Angkatan Muda (AM), yaitu pemuda-pemuda yang tidak bekerja sama dengan Jepang, karena menyadari toh Jepang nanti akan kalah. Pada waktu itu juga ada sebagian pemuda-pemuda yang mau masuk PETA, anggota polisi atau gerakan pemuda lainnya yang dipimpin Jepang.