Apa yang Dimaksud dengan Konflik? Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Rasa-rasanya sulit bagi kita untuk Apa yang dimaksud dengan konflik? Apa saja jenisnya? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Rasa-rasanya sulit bagi kita untuk Apa yang dimaksud dengan konflik? Apa saja jenisnya? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.comRasa-rasanya sulit bagi kita untuk menghindari konflik. Baik itu yang skalanya kecil atau yang besar. Baik horisontal maupun vertikal. Lalu apa yang dimaksud dengan konflik? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Secara garis besar, konflik adalah suatu prosessosial antara dua orang atau lebih sehingga salah satu pihak atau kedua belah pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Ia bisa terjadi di mana saja dan kapan saja dengan bentuk yang berbeda-beda.

Konflik antarindividu maupun kelompok hanyalah contoh kecil dari bentuk konflik yang ada di kehidupan sosial. Menurut buku Pengantar Sosiologi (2020) oleh Trisni Andayani dan kawan-kawan, konflik berasa dari bahasa latin con yang artinya bersama dan fligere berarti benturan atau tabrakan.

Baca Juga: Mengapa Soumokil Mendirikan Republik Maluku Selatan?

Sehingga konflik adalah peristiwa sosial di mana terjadi pertentangan baik antarindividu maupun kelompok atau kelompok dengan pemerintah.

Ada beberapa jenis konflik

1. Konflik Pribadi

Konflik pribadi adalah salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi adalah karena adanya perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan dengan persoalan yang serupa.

Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan lain sebagainya. Salah satu contoh dari konflik pribadi adalah ketika sebuah keluarga beradu argumen tentang pembagian hak waris atau warisan.

2. Konflik Agama

Konflik agama merupakan suatu konflik yang terjadi antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan yang berbeda. Sebagian besar masyarakat menilai bahwa agama sebagai salah satu tuntunan dan juga pedoman hidup yang harus diikuti secara mutlak.

Sehingga apapun yang berbeda dan tidak sesuai dengan agama yang mereka anut, maka akan dianggap sebagai masalah lalu hal itu akan memicu terjadinya konflik.

Contoh dari konflik agama adalah konflik yang terjadi di Poso. Dimana konflik antara dua agama tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. Konflik tersebut terjadi karena Poso pada saat itu dipenuhi dengan penduduk yang beragama Islam.

Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menganut agama Kristen masuk ke wilayah Poso dan menjadi dominan. Tapi pada akhirnya, konflik tersebut bisa diselesaikan melalui mediasi.

3. Konflik Rasial

Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda. Di mana konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri.

Contoh dari konflik rasial yaitu seperti konflik antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam. Pastinya hal itu sangat meresahkan dan menyebabkan adanya perpecahan. Jenis konflik rasial ini sering terjadi di Indonesia.

4. Konflik Antar Kelas Sosial

Dikenl juga sebagai konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu perbedaan kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Untuk contoh dari jenis konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi antara karyawan dan perusahaan, dimana para karyawan menuntut untuk kenaikan gaji.

5. Konflik Sosial

Adanya kelompok kelas di dalam sebuah masyarakat akan sangat berpotensi memicu terjadinya konflik. Perebutan dan juga upaya untuk mempertahankan status dan peran di dalam kelompok masyarakat kerap kali menimbulkan konflik. Contoh dari konflik yang satu ini yaitu antara kelompok kaya dan kelompok miskin yang saling merebutkan kekuasaan di dalam kursi politik.

6. Konflik Politik

Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan.

Contoh dari konflik ini yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.

7. Konflik Internasional

Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara. Salah satu contoh dari konflik internasional adalah antara Korea Utara dan Korea Selatan, ISIS, serta negara-negara lain yang melakukan peperangan.

Faktor penyebab

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan konflik yaitu:

- Perbedaan antarindividu

Perbedaan ini bisa berupa perasaan, pendirian, atau pendapat. Perbedaan kebiasaan dan perasaan dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai timbulnya konflik. Lahan dan Produktivitas

- Perbedaan budaya

Setiap daerah tentu memiliki budaya masing-masing. Konflik dapat terjadi jika tata sikap atau perilaku sosial tidak ditanamkan dalam diri individu.

- Perbedaan kepentingan

Perbedaan kepentingan dapat memicu konflik sosial. Karena kepentingan bersifat esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri.

Cara mengatasi

Menurut buku Becoming Young Entrepreneur (2005) oleh Pietra Sarosa, terdapat dua metode mengatasi masalah, yaitu:

1. Mengatasi konflik secara kuratif

Upaya mengatasi konflik secara kuratif dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

- Mencari akar penyebab terjadinya masalah

- Mencari solusi untuk masalah dengan akhir win-win solution

- Utamakan penyelesaian dengan cara damai melalui mediator

- Penyelesaian dengan jalur hukum melalui pengadilan. Hal ini menjadi upaya terakhir jika masalah tidak terselesaikan dengan damai dan kekeluargaan.

2. Mengatasi konflik secara preventif

Tujuan utama menyelesaikan konflik secara preventif adalah untuk mengondisikan semua keadaan sedemikian rupa. Sehingga dapat mencegah timbulnya masalah anatara kedua belah pihak. Salah satu contohnya adalah melakukan perjanjian sebelum melakukan kegiatan kerja sama. Atau dapat melakukan mediasi atau diskusi secara damai sehingga tidak menimbulkan konflik.

Itulah artikel tentangApa yang dimaksud dengan konflik? Apa saja jenisnya? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Upaya Pembebasan Sandera di Papua Berujung Pengerahan Pasukan Elit Oleh Prabowo

Artikel Terkait