Find Us On Social Media :

Mengungkap Pemberontakan Gerakan Sparatis yang Dilakukan Oleh Christian Robert dan Steven Soumokil?

By Afif Khoirul M, Senin, 23 September 2024 | 17:30 WIB

Kolonel Alex Kawilarang pernah ditugaskan pemerintah menumpas pemberontakan Kahar Muzakar dan RMS di Maluku Selatan, tapi terlibat dalam Permesta yang melawan pemerintah pusat.

 

 

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di panggung sejarah Indonesia yang penuh warna, terdapat satu babak yang dipenuhi dengan gejolak dan bara pemberontakan.

Babak ini mengisahkan tentang dua tokoh yang berjuang dengan gigih untuk mewujudkan mimpi kemerdekaan, namun pada akhirnya terjerumus dalam pusaran gerakan separatis yang tragis.

Christian Robert Steven Soumokil, seorang mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT), dan rekan seperjuangannya, memimpin Republik Maluku Selatan (RMS) dalam upaya memisahkan diri dari pangkuan Ibu Pertiwi.

Pemberontakan RMS bukanlah peristiwa yang tiba-tiba muncul tanpa sebab. Akarnya tertanam dalam sejarah panjang Maluku, yang telah mengalami berbagai bentuk penjajahan dan pergolakan politik.

Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, Maluku masih berada di bawah kekuasaan Belanda. Pada tahun 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia, namun dengan syarat pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS), sebuah federasi yang terdiri dari beberapa negara bagian, termasuk NIT.

Bagi sebagian masyarakat Maluku, pembentukan RIS dianggap sebagai bentuk ketidakadilan. Mereka merasa bahwa Maluku seharusnya menjadi negara merdeka, bukan bagian dari federasi yang dipimpin oleh Jawa.

Sentimen ini semakin menguat ketika pemerintah RIS memutuskan untuk membubarkan NIT dan menggabungkannya dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.

Keputusan ini memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat Maluku, terutama mereka yang menginginkan kemerdekaan penuh.

Proklamasi RMS: Mimpi Kemerdekaan yang Kandas

Di tengah gejolak politik yang melanda Maluku, Christian Robert Steven Soumokil muncul sebagai pemimpin gerakan separatis.