UFO di Langit Jawa Timur, Kisah Nyata TNI Diganggu Benda Asing pada Operasi Dwikora

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - TNI pernah mendapat gangguan UFO dalam operasi Dwikora.
Ilustrasi - TNI pernah mendapat gangguan UFO dalam operasi Dwikora.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatka berita terbaru kami di sini

---

Intisari-onlone.com - Di tengah berkecamuknya Operasi Dwikora, tahun 1964, Indonesia digegerkan oleh serangkaian penampakan benda terbang aneh (BETA) atau Unidentified Flying Object (UFO) di langit Jawa Timur.

Kejadian ini tak hanya memicu keresahan masyarakat, namun juga melibatkan militer Indonesia dalam upaya penembakan.

Salah satu kisah menarik datang dari mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jacob Salatun, yang mengabadikannya dalam buku "UFO, Salah Satu Masalah Dunia Saat Ini" (1982).

Ia menceritakan bagaimana artileri pertahanan udara (arhanud) TNI harus berhadapan dengan benda-benda asing yang tak dikenal ini.

"Awalnya, penampakan benda-benda aneh ini mulai dilaporkan pada malam hari dan menghilang menjelang fajar. Benda-benda ini dilaporkan muncul di berbagai wilayah, seperti Surabaya, Malang, dan Bangkalan-Madura."

Keberadaan mereka terdeteksi baik melalui radar maupun penglihatan mata telanjang, sehingga dikategorikan sebagai fenomena RV (Radar-Visual Sightings).

Mengingat situasi Operasi Dwikora yang tegang, TNI langsung bersiaga tinggi. Benda-benda asing ini dianggap sebagai potensi ancaman, dan arhanud pun diperintahkan untuk menembakinya. Namun, upaya ini tak membuahkan hasil. Tak satupun UFO yang berhasil ditembak jatuh.

Beberapa saksi mata menggambarkan benda-benda aneh ini dengan berbagai ciri khas. Ada yang melihatnya mengeluarkan cahaya seperti lidah api, ada pula yang melihatnya membawa lampu yang sangat terang. Gerakannya pun tak terduga, terkadang melambat seperti helikopter, namun sesaat kemudian melesat dengan kecepatan tinggi.

Seorang penerbang TNI AU menuturkan bahwa UFO yang dilihatnya berwarna merah padam dan bercahaya. Sementara saksi lain menyebut bentuknya elips berwarna kebiru-biruan. Benda-benda ini juga tidak terbang tinggi, hanya sekitar 1.200 meter.

Ironisnya, upaya penembakan justru menimbulkan korban jiwa. Pecahan peluru artileri yang ditembakkan ke arah UFO justru jatuh ke pemukiman dan melukai beberapa warga.

Kejadian ini tak pelak membuat geger masyarakat. Untuk meredakan situasi, Pejabat Presiden Dr. J. Leimana menerbitkan imbauan pada tanggal 8 Oktober 1964. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan rumor yang dapat memperkeruh suasana.

Meskipun peristiwa ini telah lama berlalu, kisah UFO di langit Jawa Timur pada masa Operasi Dwikora masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi tentang asal-usul dan tujuan benda-benda asing tersebut.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang alam semesta dan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.

Baca Juga: Operasi Perisai Sakti 2015, Menghalau Para Pelanggar Batas, Termasuk Di Blok Ambalat

Lebih dari Sekedar Penembakan

Peristiwa UFO di Jawa Timur tak hanya sebatas kisah penembakan benda asing. Kejadian ini juga menjadi cerminan dari situasi geopolitik saat itu. Operasi Dwikora yang penuh ketegangan membuat TNI selalu waspada terhadap potensi ancaman.

Penampakan UFO pun dengan mudah dicurigai sebagai musuh, memicu reaksi cepat dan tanpa pertimbangan matang.

Kisah ini juga menggarisbawahi pentingnya informasi dan edukasi kepada masyarakat. Ketidakjelasan asal-usul UFO memicu spekulasi dan keresahan.

Imbauan dari Pejabat Presiden Leimana menjadi langkah tepat untuk meredakan situasi dan mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat.

Di sisi lain, peristiwa ini juga membuka peluang untuk penelitian dan investigasi lebih lanjut. Masih banyak misteri yang menyelimuti UFO di Jawa Timur. Pertanyaan tentang asal-usul, teknologi, dan tujuannya masih menjadi teka-teki.

Penyelidikan mendalam dan kolaborasi antar ilmuwan mungkin dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Kejadian tersebut juga dituliskan dalam laporan staf Komando Pertahanan Udara Nasional berjudul "Penerbangan-penerbangan tidak dikenal di Sektor II (Surabaya)" tertanggal 29 September 1964.

Menurut keterangannya, benda-benda asing itu disimpulkan sebagai esawat terbang biasa dan pesawat tanpa awak, bahwa kegiatan sasaran adalah kegiatan lawan, dan bahwa tujuannya adalah untuk perang urat saraf (psywar) di samping secara tidak langsung mempengaruhi roda perekonomian.

Relevansi di Era Modern

Kisah UFO di Jawa Timur mungkin terjadi puluhan tahun lalu, namun relevansinya masih terasa hingga saat ini. Keberadaan benda-benda terbang tak dikenal masih menjadi misteri yang menarik perhatian dan spekulasi publik. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Di era modern, teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan luas. Hal ini dapat menjadi keuntungan dalam menyebarkan informasi yang akurat dan terpercaya tentang fenomena UFO.

Namun, di sisi lain, hal ini juga dapat menjadi celah bagi penyebaran misinformasi dan hoaks.

Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi dan literasi yang mumpuni bagi masyarakat untuk dapat memilah informasi.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatka berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait