Find Us On Social Media :

Alasan Negara Sparatis APRA Mempertahankan Negara Pasundan: Sebuah Elegi Kolonialisme

By Afif Khoirul M, Senin, 23 September 2024 | 15:15 WIB

APRA melakukan kekacauan di jakarta dengan tujuan untuk menculik Soekarno dan menguasai pemerintahan pusat RIS.

Elegi Kolonialisme

Pemberontakan APRA adalah sebuah elegi kolonialisme, sebuah ratapan pilu atas masa lalu yang telah berlalu. Mereka adalah korban sejarah, terjebak dalam pusaran waktu yang tak bisa mereka kendalikan.

Mereka berjuang untuk sebuah mimpi yang telah sirna, sebuah utopia yang tak pernah bisa mereka raih.

Di balik kegagalan mereka, tersimpan kisah tentang kesetiaan, keberanian, dan pengorbanan. Mereka adalah manusia-manusia biasa yang terjebak dalam situasi luar biasa. Mereka adalah patriot-patriot yang salah jalan, yang berjuang untuk sebuah tujuan yang telah usang.

Kisah APRA dan Negara Pasundan adalah sebuah pengingat bahwa sejarah bukanlah sebuah garis lurus yang menuju kemajuan. Sejarah adalah sebuah labirin yang penuh lika-liku, di mana masa lalu dan masa kini saling berkelindan.

Di tengah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan, terdapat kisah-kisah kelam tentang mereka yang tertinggal di belakang, yang terjebak dalam pusaran waktu yang tak bisa mereka kendalikan.

Mereka adalah bayang-bayang masa lalu, yang mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Mereka adalah bagian dari sejarah kita, sebuah sejarah yang harus kita pelajari dan kita hargai, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

Sumber: Westerling: Kasusnya, 1950, M.C. Ricklefs, Grafiti Pers, 1990

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---