Find Us On Social Media :

Tuban Bukan Kota Kabupaten Sembarangan, Disebut Lebih Tua dari Majapahit

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 14 September 2024 | 10:38 WIB

Usia Kota Tuban sudah setua Majapahit, bahkan konon ia lebih tua dibanding kerajaan yang pernah menguasa Nusantara itu. Tuban juga bukan kota kabupaten sembarangan.

Usia Kota Tuban setua Majapahit, bahkan konon ia lebih tua dibanding kerajaan yang pernah menguasa Nusantara itu. Ikonya: Ranggalawe dan Kalijaga.

Penulis: M Sulhi untuk Majalah Intisari September 2002

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Bicara harta karun, yang terbayang barangkali kemilaunya permata, keramik antik, atau perabot zaman prasejarah. Sebagai kota tua, Tuban memiliki semuanya. Tengok saja koleksi Museum Kambang Putih di alun-alun Tuban.

Tapi rugi besar jika bertandang ke Kota Ronggolawe itu cuma untuk berburu keramik kuno. Karena ada "harta karun" yang jauh lebih berharga untuk dinikmati: cerita tentang Tuban itu sendiri!

Kota seluas 183.992,29 ha itu memang layak disinggahi. Selain memfasilitasi lahirnya Kerajaan Majapahit, Tuban menyimpan kisah dua dari Sembilan Wali (Wali Songo). Belum lagi "hubungan istimewa" mereka dengan bangsa Mongol dan Tiongkok.

Sepertinya, kawasan yang 65 km wilayahnya berbatasan dengan laut itu ditakdirkan sarat legenda dan menyimpan beragam misteri pantura Pulau Jawa.

Pemerintah Kabupaten Tuban, berdasar sumber tertulis, resmi berdiri saat raja pertama Majapahit, Raden Wijaya, melantik Ronggolawe sebagai Adipati Tuban, 12 November 1293. Tanggal itu kini diperingati sebagai hari lahir Kota Tuban. Namun, cerita yang berkembang di masyarakat dan terekam dalam "Babad Tuban" (sayang tak dilengkapi tanggal dan tahun yang jelas) menyebut, nama Tuban telah dikenal jauh sebelum Ronggolawe lahir.

Ceritanya, nenek moyang penguasa Tuban, Raden Arya Dandang Wacana, berniat membangun wilayah baru di sebuah tempat, saat itu bernama hutan Papringan. Saat giat-giatnya membuka hutan bersama para abdi, mendadak terlihat kucuran air dari mata air alami.

Penemuan ini sangat mengejutkan sekaligus menggembirakan Arya Dandang. Wilayah baru itu pun dinamai Tuban, singkatan dari bahasa Jawa, "me-TU-BAN-yune" alias keluar airnya.