Find Us On Social Media :

Mengapa Konsep Perubahan dan Keberlanjutan Selalu Ada dalam Sejarah?

By Afif Khoirul M, Rabu, 11 September 2024 | 15:15 WIB

Ilustrasi - Manusia layaknya pemeran utama dalam sejarah.

Perubahan juga dipicu oleh faktor eksternal, seperti bencana alam, konflik, dan interaksi antarbudaya. Ketika gunung berapi meletus, ketika kerajaan runtuh, atau ketika pedagang asing membawa barang-barang baru, masyarakat dipaksa untuk beradaptasi dan berubah.

Sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh perubahan yang dramatis. Revolusi industri mengubah wajah dunia, menggantikan tenaga manusia dengan mesin dan menciptakan masyarakat industri modern.

Revolusi Prancis meruntuhkan monarki absolut, melahirkan konsep-konsep baru tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Perkembangan internet membuka era baru komunikasi dan informasi, mengubah cara kita berinteraksi, belajar, dan bekerja.

Namun, perubahan tidak selalu berlangsung mulus. Ia seringkali disertai dengan konflik, ketidakpastian, dan bahkan penderitaan. Ketika masyarakat lama runtuh dan yang baru muncul, ada yang merasa terpinggirkan, kehilangan identitas, dan merindukan masa lalu.

Inilah harga yang harus dibayar untuk kemajuan. Namun, sejarah mengajarkan kita bahwa perubahan adalah keniscayaan. Ia adalah roda yang terus berputar, membawa peradaban manusia menuju masa depan yang tak terduga.

Keberlanjutan: Akar yang Menopang Pohon Sejarah

Jika perubahan adalah angin yang menggerakkan sejarah, maka keberlanjutan adalah akar yang menopang pohon sejarah. Ia adalah fondasi yang menjaga peradaban tetap tegak, bahkan ketika diterpa badai perubahan.

Tanpa keberlanjutan, sejarah akan kehilangan makna, terputus dari masa lalu dan masa depan. Kita akan menjadi generasi yang amnesia, tak tahu dari mana kita berasal dan ke mana kita akan pergi.

Keberlanjutan lahir dari kebutuhan manusia untuk mempertahankan identitas, nilai-nilai, dan tradisi. Kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan rasa memiliki, rasa kontinuitas, dan rasa tujuan.

Kita belajar dari pengalaman masa lalu, mewarisi kearifan nenek moyang, dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Keberlanjutan juga dijamin oleh institusi-institusi sosial, seperti keluarga, agama, dan negara, yang memberikan stabilitas dan keteraturan dalam masyarakat.

Sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh keberlanjutan yang mengagumkan. Bahasa, seni, dan agama adalah warisan budaya yang telah bertahan selama ribuan tahun, menghubungkan kita dengan nenek moyang kita.

Sistem hukum, pemerintahan, dan pendidikan adalah institusi sosial yang telah berevolusi selama berabad-abad, menjamin ketertiban dan kemajuan masyarakat. Bahkan dalam era perubahan yang cepat seperti sekarang, kita masih bisa menemukan jejak-jejak masa lalu dalam kehidupan sehari-hari kita.