Find Us On Social Media :

Hak VOC untuk Menebang Tanaman Rempah-rempah di Maluku: Sebuah Kisah Kepedihan di Tengah Harumnya Cengkih dan Pala

By Afif Khoirul M, Rabu, 11 September 2024 | 14:15 WIB

Ilustrasi - Berikut adalah hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah di Maluku.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di bawah langit biru Maluku yang tak bercela, di mana angin laut berbisik lembut di antara dedaunan pohon pala dan cengkih yang rimbun, pernah terukir sebuah kisah pilu yang membekas dalam ingatan sejarah.

Kisah tentang keserakahan dan kekuasaan, tentang air mata yang tumpah di atas tanah yang subur, tentang hak yang diberikan kepada VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah, sebuah hak yang membawa nestapa bagi penduduk Maluku.

Pada abad ke-17, ketika dunia masih terpesona oleh harumnya rempah-rempah dari Timur, Maluku menjadi pusat perhatian para pedagang dan penjelajah Eropa.

Pala dan cengkih, dua komoditas berharga yang tumbuh subur di kepulauan ini, menjadi incaran utama mereka. VOC, atau Vereenigde Oostindische Compagnie, sebuah kongsi dagang Belanda yang berkuasa, datang ke Maluku dengan ambisi untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Dengan kekuatan armada lautnya yang tangguh dan strategi politik yang licik, VOC berhasil menancapkan kuku kekuasaannya di Maluku.

Mereka memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah, melarang penduduk setempat untuk menjual hasil bumi mereka kepada pedagang lain.

VOC juga memberlakukan berbagai kebijakan yang merugikan penduduk Maluku, salah satunya adalah hak untuk menebang tanaman rempah-rempah.

Hak ini, yang dikenal sebagai "ekstirpasi", memberikan VOC wewenang untuk menebang atau memusnahkan tanaman rempah-rempah milik penduduk Maluku jika dianggap produksi melebihi kebutuhan pasar.

Tujuannya adalah untuk menjaga harga rempah-rempah tetap tinggi dan mengendalikan pasokan di pasar internasional.

Namun, di balik tujuan ekonomi yang tampak rasional, tersembunyi niat jahat untuk mempertahankan monopoli dan memadamkan semangat kemandirian penduduk Maluku.