Find Us On Social Media :

Abdul Mun'im Idries: Ada Urusan Apa Pollycarpus Menghabisi Munir?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 8 September 2024 | 11:55 WIB

Aktivis HAM Munir Said Thalib ditemukan tewas di pesawat Garuda jurusan Jakarta-Amsterdam.

20 tahun yang lalu, aktivis HAM, Munir Said Thalib, ditemukan tewas dalam penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Amsterdam. Ditemukan arsenik 3,1 miligram per liter dalam tubuhnya. Kenapa pria asal Malang itu harus dibunuh? 

Dicukil dari buku berjudul Indonesia X-Files (2013) karya Abdul Mun'im Idries, tayang di Majalah Intisari edisi Oktober 2013

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Munir Said Thalib, pengabdi hak asasi manusia kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965, itu ditemukan meninggal dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta ke Amsterdam, 7 September 2004.

Cerita itu masih menjadi sebuah lakon yang sebenarnya belum tuntas, tapi "dipaksakan" tuntas. Pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyatno sudah menjalani vonis 20 tahun (setelah Pengajuan Kembali ditolak) karena terbukti menjadi eksekutor.

Tapi siapakah aktor utamanya?

Munir didapati meninggal di atas langit Rumania, hanya 2 jam sebelum Boeing 747 Garuda Indonesia itu mendarat di Schiphol, Amsterdam. Dokter dan tim Lembaga Forensik Belanda (NFI) Amsterdam yang mengautopsi jenazahnya menemukan timbunan arsenik dalam darahnya.

Kandungan itu mencapai 3,1 miligram per liter. Padahal, ambang toleransi tubuh manusia hanya 1,7 mg/l. Di lambungnya masih tersisa 465 mg lagi yang belum tercerna. Setelah masuk ke dalam tubuh, racun sebanyak itu hanya perlu waktu beberapa jam untuk membunuh Munir.

Kepada seorang polisi saya katakan, penggunaan arsenik untuk membunuh itu pintar. Racun mematikan itu biasanya dipakai untuk bunuh diri, dan penggunaan untuk pembunuhan tak sampai 10%. Arsenik termasuk ideal untuk pembunuhan karena tidak ada rasa, tidak berbau, tidak berwarna.

Polisi mengajak saya ke Belanda, tapi atas pertimbagan profesional, saya tolak. Penyebab kematian sudah diketahui, yakni arsenik. Yang belum diketahui adalah cara kematian (manner of death).