Artikel ini membahas tentang bagaimana globalisasi memengaruhi hidup kita sebagai remaja? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com - Isu globalisasi bukan hanya konsumsi orang-orang dewasa, kita sebagai remaja dan pemuda juga harus tahu yang sedang berkembang ini. Bagaimanapun juga, globalisasi telah merasuk ke semua aspek dalam kehidupan kita.
Memang bagaimana globalisasi memengaruhi hidup kita sebagai remaja? Mengutip Grid Kids, setidaknya ada enam pengaruh globalisai bagi kehidupan remaja.
Masih dari sumber yang sama disebutkan, globalisasi adalah fenomena dunia tak bisa dihindari oleh manusia-manusia yang hidup pada zaman ini. Kehidupan manusia modern menuntut segala hal berjalan cepat dan praktis, banyak orang mulai kehilangan esensi dari menjalani banyak hal secara bertahap atau konvensional.
Baca Juga: Apa Dampak Positif dan Negatif Dari Globalisasi Terhadap Kehidupan Manusia?
Segala hal pada masa globalisasi seperti saat ini berjalan begitu mudah bagi banyak orang, segala hal dirancang agar sesuatu bisa dilakukan dengan berbagai alternatif pilihan yang sama baik sesuai dengan keperluan masing-masing orang.
Globalisasi mendorong terjadinya penyebaran hal-hal baru dalam proses komunikasi dan persebaran informasi secara global. Hal ini sedikit banyak ternyata memengaruhi perilaku remaja yang memasuki proses perkembangan tak hanya fisik tapi juga mental.
Perubahan yang terjadi mendorong remaja beradaptasi dan melakukan adopsi terhadap banyak perubahan dan kondisi di lingkungan sekitarnya. Ada berbagai media yang memengaruhi berjalannya globalisasi untuk para remaja yang masih begitu besar dorongannya untuk mencari tahu tentang banyak hal, di antaranya:
Lembaga ilmu pengetahuan, lembaga agama, saluran komunikasi internasional dan lokal, media elektronik, etika dan budaya yang diperkenalkan pada mereka. Lalu, apa sajakah pengaruh terjadinya globalisasi bagi para remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri?