Find Us On Social Media :

Apa Saja Prinsip Menurut Muhammad Hatta Ketika Politik Negara Mendapat Dasar Moral yang Kuat?

By Afif Khoirul M, Rabu, 28 Agustus 2024 | 12:30 WIB

(Ilustrasi) Bung Hatta atau Mohammad Hatta merupakan wakil presiden pertama Indonesia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Di ufuk timur Nusantara, ketika embun fajar kemerdekaan masih menetes di dedaunan, seorang negarawan arif bernama Muhammad Hatta merenung.

Matanya yang teduh menatap jauh ke cakrawala, seakan menerawang masa depan bangsa yang baru lahir. Di tengah gemuruh perjuangan merebut kedaulatan, Hatta tak pernah lupa akan pondasi penting yang harus dibangun dengan moralitas dalam politik.

Bagi Hatta, politik bukanlah sekadar perebutan kekuasaan atau ajang memperebutkan kursi empuk. Ia memandang politik sebagai panggilan jiwa, sebuah ladang pengabdian untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa.

Namun, Hatta juga menyadari bahwa politik memiliki sisi gelap yang bisa menjerumuskan. Korupsi, nepotisme, dan intrik politik bisa merusak sendi-sendi negara yang masih rapuh.

Prinsip Keadilan Sosial

Dalam pandangan Hatta, politik negara akan kokoh berdiri jika berlandaskan prinsip keadilan sosial. Ia percaya bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau golongan.

Keadilan sosial bukan sekadar slogan kosong, melainkan prinsip yang harus diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan konkret.

Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi

Hatta juga menekankan pentingnya koperasi sebagai pilar ekonomi bangsa. Ia melihat koperasi sebagai bentuk usaha yang demokratis dan berkeadilan, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama.

Koperasi juga dianggap sebagai benteng ekonomi rakyat, yang mampu melawan dominasi kapitalisme asing.