Find Us On Social Media :

Mengapa Akhirnya Bangsa Kita Melakukan Perlawanan Terhadap Penjajah?

By Afif Khoirul M, Senin, 26 Agustus 2024 | 18:45 WIB

Ilustrasi - Demikian, latar belakang perlawanan PETA di Blitar terhadap Jepang.

Mereka dipaksa menanam tanaman-tanaman yang tidak mereka butuhkan, sementara sawah ladang mereka sendiri terbengkalai. Kelaparan dan penyakit merajalela, merenggut nyawa banyak orang.

Tidak hanya itu, para penjajah juga memperlakukan rakyat pribumi dengan semena-mena. Mereka dianggap rendah, tidak beradab, dan tidak pantas mendapatkan perlakuan yang manusiawi.

Hukuman fisik, kerja paksa, dan diskriminasi menjadi makanan sehari-hari.

Api Perlawanan Mulai Menyala

Di tengah penderitaan dan keputusasaan, api perlawanan mulai menyala. Rakyat yang tertindas, mulai menyadari bahwa mereka tidak bisa terus hidup dalam belenggu penjajahan.

Semangat juang mulai berkobar, tekad untuk merebut kembali kemerdekaan semakin kuat.

Perlawanan-perlawanan kecil mulai bermunculan di berbagai daerah. Para pemimpin lokal, tokoh agama, dan rakyat jelata bersatu padu, mengangkat senjata melawan penjajah.

Meskipun persenjataan mereka sederhana, semangat juang mereka tak tergoyahkan.

Perjuangan Para Pahlawan

Di setiap sudut negeri, para pahlawan berjuang dengan gagah berani. Pangeran Diponegoro, dengan pasukannya yang setia, melawan Belanda selama bertahun-tahun. Cut Nyak Dien, sang perempuan pemberani dari Aceh, tak kenal takut menghadapi musuh.

Tuanku Imam Bonjol, dengan strategi gerilya yang cerdik, membuat Belanda kewalahan.

Mereka adalah simbol perlawanan, inspirasi bagi seluruh rakyat. Darah dan air mata mereka tumpah di bumi pertiwi, demi sebuah cita-cita mulia: kemerdekaan.