Find Us On Social Media :

Menganyam Kenangan: Merenda Perbedaan Penelitian Sejarah Lisan dengan Metode Penelitian

By Afif Khoirul M, Rabu, 21 Agustus 2024 | 12:15 WIB

Ilustrasi - Penelitian Sejarah Lisan.

Pertama, metode ini memungkinkan para sejarawan untuk mengakses informasi yang tidak terdokumentasi dalam sumber-sumber tertulis atau artefak-artefak fisik.

Kedua, penelitian sejarah lisan mampu menangkap nuansa emosional dan perspektif subjektif yang seringkali terabaikan dalam metode penelitian tradisional.

Ketiga, metode ini memberikan suara kepada kelompok-kelompok marginal yang seringkali terpinggirkan dalam narasi sejarah resmi.

Namun, penelitian sejarah lisan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama, ingatan manusia bersifat subjektif dan rentan terhadap distorsi, sehingga informasi yang diperoleh perlu diverifikasi dengan sumber-sumber lain.

Kedua, penelitian sejarah lisan terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu tertentu,yaitu masa hidup para narasumber. Ketiga, metode ini membutuhkan keterampilan wawancara yang baik dan sensitivitas terhadap kondisi psikologis para narasumber.

Di sisi lain, metode penelitian tradisional juga memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri. Kelebihan utama metode ini adalah kemampuannya untuk mengakses informasi yang terdokumentasi dalam berbagai jenis sumber, mulai dari arsip-arsip kuno hingga artefak-artefak fisik.

Selain itu, metode ini juga memungkinkan para sejarawan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa masa lalu secara objektif dan komprehensif.

Namun, metode penelitian tradisional juga memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, sumber-sumber tertulis dan artefak-artefak fisik terkadang sulit ditemukan atau diakses. Kedua, informasi yang terdokumentasi dalam sumber-sumber tersebut seringkali bersifat fragmentaris dan tidak lengkap. Ketiga, interpretasi terhadap sumber-sumber tersebut membutuhkan keahlian khusus dan pemahaman yang mendalam tentang konteks sejarah.

Menganyam Benang Merah: Kolaborasi untuk Memahami Masa Lalu

Penelitian sejarah lisan dan metode penelitian tradisional bukanlah dua pendekatan yang saling bertentangan, melainkan dua sisi mata uang yang saling melengkapi dalam upaya memahami masa lalu. Keduanya memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing, yang perlu dipahami oleh para sejarawan agar dapat menghasilkan karya-karya sejarah yang berkualitas.

Dalam praktiknya, banyak sejarawan yang menggabungkan kedua metode tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan berimbang tentang peristiwa-peristiwa masa lalu.

Misalnya, seorang sejarawan yang meneliti tentang Perang Dunia II dapat menggunakan arsip-arsip militer dan catatan-catatan resmi untuk memahami strategi dan taktik perang, sekaligus mewawancarai para veteran perang untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman pribadi mereka di medan pertempuran.