Find Us On Social Media :

Mengenal Baju Adat Takwo, Baju Adat yang Dikenakan Presiden Jokowi saat Upacara HUT RI Ke-79 di IKN

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 17 Agustus 2024 | 11:32 WIB

Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo mengenakan baju adat takwo saat memimpin upacara HUT RI ke-79 di IKN

Bentuk baju Takwo hampir menyerupai pakaian Tionghoa, tapi berkerah tinggi. Bagian depan baju memakai jelapah, kiri dan kanan jelapah dipasang kancing yang jumlahnya lima pasang. Baju Takwo didesain polos tanpa pasmen dan ornamen. Bahan yang dipakai biasanya kain katun, nilon atau beludru.

Kain panjang tersebut dipakai hingga menutup mata kaki yang berumbai berlipat-lipat di bagian depan. Secara garis besar baju takwo untuk mempelai wanita dan pria sama, hanya saja untuk mempelai laki-laki bawahannya menggunakan celana panjang yang ditutup sebagian dengan kain panjang bermotif parang rusak.

Mengutip hasil penelitian Aji Nastiti Rizky Fiqriyah berjudul "Makna Pesan Baju Adat Kutai Miskat dan Takwo pada Masyarakat Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara" yang tayang di jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat pada 2017, baju adat takwo terbagi menjadi tiga: takwo biasa, takwo sebelah, dan takwo kustin.

Sebagaimana fungsinya baju adat takwo dipakai untuk upacara adat khusus seperti Erau dan Perkawinan Adat. Baju adat takwo biasa adalah simbol dari perempuan Kutai, lalu takwo sebelah biasa dikenakan oleh pria Kutai, sementara takwo kustim biasanya dikenakan baik pria maupun wanita keturunan bangsawan Kutai.

Masih dari sumber yang sama, baju adat takwo bermakna “kebesaran”, sebagaimana dikatakan oleh seorang pangeran dari Kesultanan Kutai Kartanegara: “Baju takwo ini dahulu dikenakan oleh para Kerabat Kesultanan, baju ini artinya Baju Kebesaran Bangsawan Kutai, karena mewah, ada emas-emasnya, ada lambang-lambangnya. Untuk pangeran berbeda, untuk raden berbeda, untuk bambang berbeda.”

Informasi juga, takwo kustim berwarna hitam dengan menggunakan kain beludru maupun linen. Baju adat ini juga dilapisi dengan ukurian seperti bordir berwarna emas untuk menambahkan kesan mewah pada baju takwonya.

Ukurian ini disebut dengan buluh yang berarti ukiran emas. Untuk bagian bawah pada pakaian laki-lakinya mengenakan dodot bermotif batik yang hanya boleh dikenakan oleh seorang sultan atau pangeran.

Bagi perempuan, pada bagian bawahnya tetap menggunakan rok kurung yang disebut dengan tapeh bermotif batik dari Jawa. Hal ini dikarenakan mereka pendatang pertama yang sangatlah berpengaruh pada masa itu. Untuk aksesori tambahannya, baju adat Kutai Takwo ini ditambahkan dengan jubah atau pin bagi seorang keturunan dari kerajaan langsung maupun keturunan dari keluarga bangsawan.

Baca Juga: Sejarah Pakaian Adat Bali Wanita yang Dipakai di Pernikahan Mahalini

Takwo bukan satu-satunya

Yang juga harus kita tahu, baju takwo ternyata bukan satu-satunya baju adat khas Kalimantan Timur. Ada baju adat kustin, baju adat miskat, sarung samarinda, dan baju Kutai kuning.

- Pakaian Adat Kustin