Find Us On Social Media :

Apa yang Dimaksud dengan Affective Skills?

By Afif Khoirul M, Senin, 12 Agustus 2024 | 13:45 WIB

Ilustrasi - Pembelajaran interaktif di Sekolah.

Menjadi Teladan: Guru dan orang dewasa lainnya di lingkungan sekolah perlu menjadi teladan dalam hal keterampilan afektif. Dengan menunjukkan perilaku yang positif dan bertanggung jawab, mereka dapat menginspirasi siswa untuk mengembangkan keterampilan serupa.

Melibatkan Orang Tua: Kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam pengembangan keterampilan afektif siswa. Orang tua dapat mendukung proses ini dengan memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang, mendorong komunikasi terbuka, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk berlatih keterampilan afektif dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Keterampilan Afektif

Meskipun pentingnya pengembangan keterampilan afektif telah diakui secara luas, implementasinya dalam praktik pendidikan masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman: Banyak guru dan orang tua yang belum sepenuhnya memahami konsep keterampilan afektif dan bagaimana cara mengembangkannya secara efektif.

Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Dalam sistem pendidikan yang seringkali berfokus pada pencapaian akademis, pengembangan keterampilan afektif seringkali terpinggirkan karena keterbatasan waktu dan sumber daya.

Evaluasi yang Sulit: Keterampilan afektif bersifat kompleks dan sulit diukur secara kuantitatif. Hal ini menimbulkan tantangan dalam hal evaluasi dan penilaian kemajuan siswa.

Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat pula peluang besar untuk mengintegrasikan pengembangan keterampilan afektif secara lebih sistematis dalam pendidikan. Beberapa peluang tersebut antara lain:

Peningkatan Kesadaran dan Pelatihan: Melalui pelatihan dan pengembangan profesional, guru dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang keterampilan afektif dan strategi pengajaran yang efektif.

Inovasi dalam Kurikulum dan Penilaian: Pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan SEL secara lebih mendalam serta penggunaan metode penilaian yang lebih holistik dapat mendukung pengembangan keterampilan afektif siswa.

Kolaborasi antara Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat: Dengan membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, pengembangan keterampilan afektif siswa dapat didukung secara lebih komprehensif.Kesimpulan

Affective skills, atau keterampilan afektif, merupakan dimensi penting dalam pendidikan yang selama ini seringkali terabaikan. Pengembangan keterampilan afektif tidak hanya berdampak positif pada kesejahteraan emosional dan sosial individu, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter yang kuat, peningkatan motivasi belajar, serta kesiapan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Meskipun implementasinya masih menghadapi sejumlah tantangan, peluang untuk mengintegrasikan pengembangan keterampilan afektif secara lebih sistematis dalam pendidikan terbuka lebar. Dengan meningkatkan kesadaran, melakukan inovasi dalam kurikulum dan penilaian, serta membangun kolaborasi yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik siswa, baik secara intelektual maupun emosional.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, affective skills bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan esensial bagi setiap individu untuk berkembang dan berkontribusi secara optimal. Mari kita bersama-sama bergerak maju, melampaui batasan-batasan tradisional pendidikan, dan menciptakan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan siap menghadapi segala tantangan dengan kepala tegak dan hati yang terbuka.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---