Find Us On Social Media :

Profil Rizki Juniansyah, Atlet Angkat Besi Indonesia Pertama Yang Meraih Medali Emas Olimpiade

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 9 Agustus 2024 | 10:37 WIB

Profil Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas Olimpiade. Lifter Banten itu mengalahkan atlet China pada Olimpiade Paris 2024.

Profil Rizki Juniansyah, atlet angkat besi Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas Olimpiade. Indonesia Raya berkumandang lagi.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Selain Veddriq Leonardo, publik Indonesia juga sedang mengelu-elukan sosok Rizki Juniansyah. Di saat sebagian besar penduduk Indonesia terlelap, pria kelahiran 2003 itu memastikan Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Paris 2024 untuk kedua kalinya.

Atlet Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas di cabang olahraga (cabor) angkat besi kelas 73 kg Olimpiade Paris 2024. Bertanding di South Paris Arena 6, Paris, Perancis, lifter berusia 21 tahun tersebut berhasil menang dengan total angkatan 354 kg, dengan rincian snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg pada Jumat (9/8/2024) dini hari WIB.

Selain medali emas Olimpiade Paris, Rizki juga berhasil memecahkan rekor olimpiade (OR) untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg. Sementara itu, medali perak jatuh kepada wakil Thailand, Weeraphon Wichuma (346 kg) dan medali perunggu didapatkan oleh Bozhidar D Andreev asal Bulgaria.

Medali tersebut merupakan medali emas kedua untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dan menjadi medali emas pertama yang diperoleh dari cabor angkat besi selama ajang olimpiade digelar.

Rizki Juniansyah adalah lifter muda Indonesia yang berasal dari Serang, Banten, lahir pada 17 Juni 2003. Atlet berusia 21 tahun ini merupakan anak dari mantan atlet angkat besi Indonesia, Muhammad Yasin yang sempat tampil tiga kali di SEA Games.

Rizki memastikan tiket ke Olimpiade Paris usai menjuarai ajang IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand pada 4 April. Di Paris, Rizki adalah lifter debutan yang berhasil mencatatkan sejarah bagi cabor angkat besi Indonesia.

Pasalnya, medali emas yang diperoleh Rizki adalah medali olimpiade pertama Indonesia di cabor angkat besi. Dalam perjalanannya meraih medali emas, Rizki sempat gagal mengeksekusi angkatan snatch pada percobaan pertamanya di 155 kg. Namun, ia berhasil pada percobaan kedua dengan angkatan yang sama.

Pada percobaan ketiga, Rizki menambah beban menjadi 162 kg, namun gagal untuk diselesaikan, dikutip dari Antara, Jumat. Pada angkatan snatch, Rizki berada di posisi kedua bersama lifter Kolombia Mosquera Luis yang juga berhasil dengan angkatan 155 kg.

Adapun, posisi pertama angkatan snatch ditempati oleh lifter China Shi Zhiyong yang mencatatkan beban angkatan165 kg pada percobaan kedua. Tertinggal 10 poin dari wakil China, Rizki mencoba mengejar pada angkatan clean and jerk.

Pada percobaan pertama, Rizki berhasil mengeksekusi beban 191 kg dengan apik. Ia kemudian menambah beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua dan berhasil diselesaikan. Beban angkatan Rizki tersebut sekaligus memecahkan rekor angkatan clean and jerk Olimpiade. Sementara pesaingnya, Shi Zhiyong gagal dalam tiga percobaan pada angkatan clean and jerk.

Sebelum ini, Rizki Juniansyah telah mengantongi beberapa prestasi gemilang selama kariernya sebagai seorang lifter. Sebelum menyabet medali emas Olimpiade Paris 2024, Rizki telah memegang berberapa rekor di kelas 73 kg, yakni 1 rekor dunia senior, 3 rekor SEA Games (snatch, clean and jerk, total), dan 1 rekor dunia junior (snatch), dan 1 rekor dunia remaja (snatch).

Tak hanya itu, Rizki juga meraih sejumlah emas pada ajang internasional di kelas senior seperti 1 medali emas (snatch) dan 2 medali perak (clean and jerk, total) kelas Men's 73 kg di Kejuaraan Dunia 2022 Bogotá.

Dia juga pernah meraih 3 medali emas (snatch, clean and jerk, total) kelas Men's 73 kg di Islamic Solidarity Games 2021 Konya.

Perolehan medali emas yang ditorehkan Rizki menambah koleksi medali bagi tim Indonesia menjadi dua medali emas. Medali emas pertama dipersembahkan oleh atlet panjat tebing Veddriq Leonardo, dan satu perunggu yang ditorehkan atlet bulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung.