Find Us On Social Media :

Ciri-Ciri Ideologi Terbuka yang Dimiliki oleh Pancasila: Merajut Kebhinekaan dalam Bingkai Ideologi Terbuka

By Afif Khoirul M, Sabtu, 27 Juli 2024 | 07:45 WIB

Ilustrasi - Berikut penjelasan arti warna-warna pada lambang Garuda Pancasila.

2. Inklusif dan Menghargai Keberagaman: Merangkul Perbedaan sebagai Kekuatan

Pancasila lahir dari rahim keberagaman Indonesia. Ia tidak memaksakan satu pandangan tunggal, melainkan merangkul perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.

Nilai-nilai seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi landasan untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Dalam konteks ideologi terbuka, Pancasila tidak hanya mengakui keberagaman, tetapi juga menjadikannya sebagai sumber kekuatan. Perbedaan pendapat dan pandangan dianggap sebagai aset yang memperkaya diskursus publik.

Melalui dialog yang konstruktif, masyarakat dapat mencari titik temu dan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Baca Juga: Di Manakah Ditegaskan Sila-Sila Pancasila Sebagai Dasar Negara? Sebuah Penelusuran Historis

3. Berorientasi pada Kemanusiaan: Menempatkan Manusia sebagai Subjek Utama

Pancasila menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam pembangunan bangsa. Nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi prinsip dasar yang memandu kebijakan publik.

Ideologi terbuka Pancasila memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Dalam praktiknya, Pancasila mendorong terciptanya sistem pendidikan yang inklusif, memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.

Selain itu, Pancasila juga menginspirasi kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, seperti program bantuan sosial dan pemberdayaan UMKM.

4. Demokratis dan Partisipatif: Melibatkan Rakyat dalam Pengambilan Keputusan