Kisah Pesawat N250 Indonesia yang Dihentikan Bank Dunia

Afif Khoirul M

Penulis

Pesawat buatan Indonesua N250

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com -Di antara hamparan biru langit Indonesia, sebuah mimpi besar pernah terukir dengan tinta emas. Mimpi tentang kemandirian bangsa, terbebas dari belenggu ketergantungan pada teknologi asing.

Mimpi itu mewujud dalam rupa N250, pesawat terbang komersial pertama buatan Indonesia, hasil karya putra-putri terbaik bangsa yang dipelopori oleh B.J. Habibie.

N250 bukan sekadar pesawat biasa. Ia adalah simbol kebanggaan, bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah teknologi tinggi. Desainnya yang canggih, menggunakan material komposit yang ringan dan kuat, menjadikannya terobosan di masanya.

Pesawat ini diproyeksikan untuk mengantarkan Indonesia ke gerbang kemandirian industri penerbangan, membebaskannya dari cengkeraman dominasi negara-negara Barat.

Namun, di balik kemegahan N250, tersembunyi kisah pilu yang mengiris hati. Mimpi indah ini harus terkubur di bawah bayang-bayang politik dan kepentingan global.

Bank Dunia, dengan dalih kekhawatiran teknis dan kelayakan ekonomis, menjegal langkah N250. Dana pinjaman yang dijanjikan tak kunjung cair, menghambat penyelesaian proyek dan melumpuhkan ambisi Indonesia.

Tak hanya itu, penghentian proyek N250 memang erat kaitannya dengan krisis moneter 1998 yang melanda Indonesia.

Krisis moneter 1998 bagaikan badai dahsyat yang menghantam Indonesia. Nilai rupiah terjun bebas, melumpuhkan berbagai sektor ekonomi, termasuk proyek N250. Dana yang dianggarkan untuk pengembangan pesawat ini menjadi langka, menghambat penyelesaian proyek dan membebani keuangan negara.

IMF kemudian memberikan pilihan, jika mau Indonesia mendapat pinjaman untuk mengatasi krisis moneter harus menghentikan pembangunan N250.

Tekanan politik kian menguat. Negara-negara Barat, yang merasa terancam oleh potensi N250, melancarkan lobi dan propaganda. Kampanye negatif diluncurkan, menebar keraguan dan rasa pesimis di masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Pengertian Sejarah Menurut Herodotus Sang Bapak Ilmu Sejarah

N250 dihujani kritik, dicap sebagai proyek ambisius dan tidak realistis.

Di tengah gempuran badai, Habibie dan timnya pantang menyerah. Mereka berjuang dengan gigih, mempertahankan N250 dengan segala daya. Uji terbang demi uji terbang dilakukan, membuktikan kualitas dan keandalan pesawat ini. Namun, takdir berkata lain.

Tekanan politik dan lobi tanpa henti akhirnya melumpuhkan N250. Proyek ini dibatalkan, meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia.

Kisah N250 bukan hanya tentang sebuah pesawat terbang. Ia adalah kisah tentang tekad dan kegigihan bangsa, tentang mimpi besar yang dihancurkan oleh kepentingan politik.

N250 menjadi pengingat pahit bahwa kemandirian tidak datang dengan mudah. Ia membutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan persatuan bangsa untuk melawan intervensi dan dominasi pihak luar.

Meskipun N250 telah tiada, semangatnya tak pernah padam. Ia menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berkarya dan berinovasi, untuk memajukan teknologi Indonesia dan mengantarkan bangsa ini menuju masa depan yang gemilang.

N250 adalah bukti bahwa Indonesia mampu, dan suatu saat nanti, mimpi tentang kemandirian industri penerbangan akan kembali mengudara, membawa Indonesia terbang lebih tinggi, menembus batas langit tanpa keraguan.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait