Find Us On Social Media :

Sejarah Seragam Sekolah Di Indonesia, Tiap Warna Ternyata Punya Makna

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 17 Juli 2024 | 12:17 WIB

Seragam sekolah awalnya digunakan untuk pendidikan karakter. Lalu digunakan untuk membedakan kelas sosial. Di Indonesia, seragam sekolah adalah simbol persamaan antarsesama

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa ada beberapa siswi yang mengalami tekanan sosial dan diskriminasi karena memilih untuk melepas jilbab di sekolah negeri. Tidak ada data resmi mengenai kapan seragam sekolah di Indonesia mulai membolehkan jilbab.

Menurut sejarawan JJ Rizal, penggunaan jilbab di Indonesia mulai meningkat sejak tahun 1980-an, seiring dengan munculnya gerakan Islam politik dan dakwah di kalangan mahasiswa.

Pada 2005, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pakaian Seragam Bagi Siswa Muslim dan Siswi Muslimah di Madrasah, yang mengatur tentang penggunaan jilbab bagi siswi Muslim di madrasah.

Lalu pada 2014, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menentukan pakaian seragam sesuai dengan karakteristik daerah dan keberagaman budaya.

Peraturan ini juga menyatakan bahwa pakaian seragam tidak boleh bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, dan kesopanan. Berdasarkan aturan itu, seragam sekolah di Indonesia membolehkan jilbab sepanjang tidak melanggar peraturan yang berlaku.

Seragam sekolah sebagai pendidikan karakter

Mengutip Kompas.com, Inggris adalah negara pertama yang menduniakan seragam sekolah. Pada 1922, Uskup Agung Canterbury mencanangkan seragam sekolah sebagai bagian untuk menunjukkan pendidikan karakter.

Menggunakan seragam sekolah sama artinya dengan menciptakan sikap rasa memiliki siswa dalam keanggotaan sekolah. Di Indonesia, terutama saat zaman Hindia Belanda, seragam sekolah juga sebagai penanda perbedaan kelas dalam masyarakat.

Di awal abad ke-20, pemerintah Hindia Belanda hanya menetapkan golongan tertentu untuk menempuh pendidikan formal. Alhasil, para siswa menggunakan pakaian bebas sebagai seragam sekolah yang justru menjadi lambang kelas sosial.

Lalu pada 1942, saat pendudukan Jepang, pemerintah mulai menegakkan peraturan mengenai seragam sekolah. Di masa itu, pemakaian seragam sekolah adalah pendidikan karakter untuk menunjukkan kedisiplinan.

Setelah Indonesia merdeka, seragam sekolah punya makna berbeda. Alih-alih sebagai alat perbedaan, seragam sekolah digunakan untuk menunjukkan adanya kesetaraan antar-siswa. Jadi, dengan berseragam, semua golongan di dalam sekolah menjadi setara. Si kaya dan si miskin, anak pejabat atau penati, seragamnya sama.

Begitulah sejarah seragam sekolah di Indonesia, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita.