Find Us On Social Media :

Meriam Nyai Setomi, Pusaka Keraton Surakarta Warisan Sultan Agung

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 12 Juli 2024 | 21:48 WIB

Meriam Nyai Setomi menjadi salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta paling keramat. Konon, ini adalah meriam peninggalan Sultan Agung.

Meriam Nyai Setomi menjadi salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta paling keramat. Konon, ini adalah meriam peninggalan Sultan Agung.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Setidaknya ada sembilan meriam pusaka yang dimiliki oleh Keraton Surakarta. Delapan dari sembilan itu maujud mengelilingi kompleks Sitihinggil. Sementara satu lagi, yang dianggap sebagai meriam paling keramat, tidak boleh ditampilkan di publik. Namanya meriam Nyai Setomi. Bagaimana sejarahnya?

Mengutip situs surakarta.go.id, meriam Nyai Setomi mempunyai ukuran 3,5 meter panjangnya. Seperti disebut di awal, meriam ini paling dikeramatkan di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta, ditempatkan di tengah Bangsal Witono, kompleks Sitihinggil.

Meriam ini sejarahnya panjang. Masih dari sumber yang sama, meriam Nyai Setomi adalah salah satu senjata andalan Sultan Agung ketika menjadi penguasa Mataram Islam. Uniknya, meriam Nyai Setomi punya pasangan, namanya meriam Kiai Setomo yang sekarang tinggalnya di Museum Nasional di Jakarta sana.

Menurut cerita, dua meriam ini digunakan Sultan Agung untuk menggempur VOC yang ada di Batavia pada 1628 dan 1629. Tak hanya dikeramatkan, meriam Nyai Setomi juga diistimewakan oleh Keraton Surakarta.

Jika pusaka lain setiap tahun biasanya hanya dijamasi satu kali, meriam Nyai Setomi dua kali. Pertama saat Grebeg Besar, kedua saat Grebeg Maulud. Keberadaan meriam Nyai Setomi sampai sekarang masih dikeramatkan oleh Keraton Kasunanan Surakarta, dalam kesehariannya selalu terawat dengan baik.

Lurup (tirai) dan kaca penutup meriam Nyai Setomi selalu dalam keadaan bersih, begitu pula dengan lantai di Sitihinggil. Halaman di sekitar Sitihinggil ditumbuhi banyak pepohonan, kelihatan cukup bersih.

Sebab, setiap hari ada petugas khusus yang berkewajiban merawat tempat itu. Dengan begitu, suasana bersih dan sejuk benar-benar dapat dirasakan di lokasi ini.

Hadiah Portugis untuk penguasa Jayakarta