Find Us On Social Media :

Kesaksian Yulius Pour: Makam Sambernyawa Selalu Berselimutkan Kabut

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 6 Juli 2024 | 20:33 WIB

Makam Pangeran Samber Nyawa di Bukit Mangadeg, Karanganyar, Jawa Tengah, selalu berselimut kabut.

Angin lembut meniup, mengantar harum bunga semakin semerbak. Puluhan pucuk Cemara ikut bergoyang, daunnya runcing tajam luruh ke bumi. Menyapu uap air kelabu yang berarak dari perbukitan di arah bawah. Suasana ceriah, berhiaskan kicau burung di balik pepohonan.

Oleh Julius Pour untuk Intisari edisi Juni 1975

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Sesekali diusik lengking serangga, nyaring berirama. Rekan seperjalanan saya, gadis Solo asli berkomentar: "Itu suara Garengpung, tanda kemarau segera tiba!" Kami bagai berjalan dalam petamanan. Walau sesungguhnya, kami sedang mendaki, menuju kompleks kuburan kuno.

Dibangun sejak abad ke XVIII, makam Pangeran Sambernyawa terletak di puncak bukit Mangadeg, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Nyaris tepat 1.000 meter dari muka laut, kuburan ini senantiasa berselimutkan kabut. Sejak lima tahun terakhir, akibat pemugaran yang dilakukan sebuah yayasan, kompleks makam tersebut benar-benar menjadi semakin asri.

Terlindung dalam bentuk seni bangun Jawa asli, rumah "joglo" kecil-kecil dari kayu. Lantainya putih bersih berbahan marmer Tulungagung. Tidak pernah sepi pengunjung. Mencapai puncaknya setiap Kamis malam, hampir 200 orang selalu berjejal di bukit Mangadeg.

Dalam kedinginan angin malam yang bertiup keras, tak sepatah pun kata terucapkan. Masing-masing terbenam dalam semadi, lewat aneka macam permohonan pribadi yang tidak diketahui orang luar. Satu-satunya tanda kehidupan, di antara kebisuan tersebut, hanya asap kemenyan mengepul ke atas. Tak pernah putus, sekejap pun.

Penemu "cakar ayam" ikut menangani

Mencari kompleks kuburan kuno ini, tidak sedemikian mudah. Papan penunjuk, jalan mana sebaiknya kita tempuh, tidak terlihat. Keterangan yang agak membantu hanyalah, makam Sambernyawa terletak di dekat kota kecamatan Metesih. Penghasil buah durian yang sangat terkenal.