Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com - Pada tahun 1940-an, sebuah cerita aneh mulai beredar di surat kabar di seluruh dunia. Sebuah kapal bernama SS Ourang Medan dilaporkan meledak di dekat Indonesia setelah seluruh awaknya tewas secara misterius.
SS Ourang Medan dilaporkan meledak di Selat Malaka sekitar tahun 1940-an setelah awaknya meninggal secara misterius, namun teka-teki penyebabnya tak terungkap hingga saat ini.
________________________________________________________________
Di antara lautan luas yang menyimpan segudang misteri, kisah Kapal Ourang Medan menjadi salah satu legenda maritim yang paling membingungkan dan tak terpecahkan. Kapal kargo Belanda ini bagaikan hantu yang muncul sekejap, meninggalkan jejak kematian dan pertanyaan yang tak terjawab hingga hari ini.
Pada suatu hari di bulan Juni tahun 1947 (atau Februari 1948 menurut beberapa versi), dua kapal Amerika, City of Baltimore dan Silver Star, yang sedang berlayar di Selat Malaka, dikejutkan oleh pesan radio misterius. Pesan tersebut berasal dari Kapal Ourang Medan, yang melaporkan keadaan darurat dan meminta bantuan segera.
Pesan pertama yang diterima hanya berisi kode Morse yang tidak dapat dimengerti. Kemudian, pesan kedua datang dengan kalimat yang mengerikan:
"Semua kru sudah mati. Kapten dan perwira juga mati. Ada api di ruang kargo. Aku akan mati."
Pesan tersebut terputus tiba-tiba, meninggalkan rasa ngeri dan kebingungan bagi para kru City of Baltimore dan Silver Star. Mereka segera menuju lokasi yang tertera dalam pesan dan menemukan Kapal Ourang Medan terombang-ambing di tengah laut.
Pemandangan yang mereka saksikan selanjutnya bagaikan mimpi buruk. Seluruh dek kapal diselimuti oleh keheningan yang mencekam. Tak ada tanda-tanda kehidupan, hanya mayat-mayat kru Ourang Medan yang tergeletak di berbagai posisi, dengan wajah mereka membeku dalam ekspresi ketakutan yang mengerikan.
Lebih anehnya lagi, anjing kapal Ourang Medan juga ditemukan mati dalam keadaan yang sama, dengan matanya melotot dan mulutnya ternganga. Suhu di dalam kapal pun terasa sangat dingin, meskipun di luar sedang terik matahari.