Penulis
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com - Di tengah gempuran era globalisasi dan kompleksitas ancaman yang dihadapi bangsa, Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) hadir sebagai benteng kokoh untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sistem pertahanan ini, rakyat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga berperan aktif sebagai komponen utama pertahanan negara. Kedudukan rakyat dalam Sishankamrata bukan sekadar pelengkap, melainkan tulang punggung pertahanan yang tak tergantikan.
Nilai-nilai luhur ini terus diwariskan dan ditanamkan dalam jiwa rakyat Indonesia, menjadi modal fundamental dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Sishankamrata menggarisbawahi bahwa pertahanan negara adalah tanggung jawab bersama seluruh rakyat. Bukan hanya tugas TNI dan Polri, tetapi juga seluruh komponen bangsa, mulai dari pemuda, pemudi, hingga para sesepuh.
Keterlibatan aktif rakyat dalam upaya pertahanan negara ini merupakan perwujudan nyata dari demokrasi Pancasila, di mana rakyat memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan negara.
Kedudukan rakyat dalam Sishankamrata diwujudkan dalam berbagai bentuk partisipasi. Dimulai dari bela negara, yaitu sikap dan perilaku setiap warga negara yang selalu siap sedia dalam membela negara dan kedaulatannya.
Bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti pendidikan bela negara, mengabdikan diri di berbagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pertahanan, hingga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain bela negara, rakyat juga berperan aktif dalam memperkuat komponen pendukung Sishankamrata. Komponen pendukung ini terdiri dari Komponen Cadangan, Komponen Pendukung, dan Sumber Daya Nasional.
Komponen Cadangan adalah warga negara yang mengikuti pelatihan militer secara sukarela dan siap untuk membantu tugas TNI dalam keadaan darurat. Komponen Pendukung adalah kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya pertahanan negara.
Baca Juga: Batavia: Jantung Kekuasaan Kolonial VOC di Hindia Belanda
Sedangkan Sumber Daya Nasional adalah segala sumber daya yang dimiliki bangsa, baik manusia, alam, maupun buatan, yang dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan negara.
Partisipasi rakyat dalam Sishankamrata bukan hanya memberikan kekuatan fisik dalam pertahanan negara, tetapi juga membangun kekuatan non-fisik yang tak kalah penting.
Semangat nasionalisme, patriotisme, dan rasa cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini kepada rakyat, menjadi benteng kokoh dalam menghadapi berbagai ancaman, baik internal maupun eksternal.
Kedudukan rakyat dalam Sishankamrata adalah sebuah keniscayaan. Tanpa partisipasi aktif rakyat, pertahanan negara akan menjadi rapuh dan mudah goyah.
Oleh karena itu, memperkuat kesadaran dan partisipasi rakyat dalam Sishankamrata menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa.
Dengan bersatu padu dan saling bahu membahu, rakyat Indonesia akan selalu siap sedia dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai penutup, marilah kita jaga dan lestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sishankamrata. Kita tanamkan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara sejak dini kepada generasi muda.
Dengan demikian, rakyat Indonesia akan selalu menjadi tulang punggung pertahanan negara yang tangguh dan tak terkalahkan.
Ingatlah bahwa pertahanan negara adalah tanggung jawab kita bersama. Marilah kita bersatu padu dan bekerja sama dalam mewujudkan Sishankamrata yang kuat dan kokoh, demi menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
*
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---