Find Us On Social Media :

Reog Ponorogo Tarian Pemberontak Era Majapahit yang Melegenda Hingga Masa Kini

By Afif Khoirul M, Minggu, 16 Juni 2024 | 18:15 WIB

Penampilan tari reog Ponorogo di kompleks Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Minggu (27/8/2023). Kemenko PMK menggelar Pawai Budaya Reog Ponorogo sebagai pengenalan budaya kepada masyarakat. Pawai ini juga untuk mendukung pengusulan seni budaya

Intisari-online.com -  Di tengah kehidupan yang serba modern ini, terdapat sebuah tradisi yang tetap bertahan mengakar kuat di hati masyarakat Ponorogo, Jawa Timur. Reog Ponorogo, tarian tradisional yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan sejarah, menjadi simbol kebanggaan yang tak lekang oleh waktu.

______________________________________________________________

Sejarah dan Legenda Ki Ageng Kutu

Menilik sejarah, Reog Ponorogo tidak lepas dari sosok Ki Ageng Kutu, seorang punggawa dari Kerajaan Majapahit yang hidup pada abad ke-15.

Dengan kejernihan pandangan dan keberanian hati, Ki Ageng Kutu meninggalkan istana yang tengah dilanda kemunduran untuk mencari suaka di Ponorogo. Di sana, ia mendirikan sebuah perguruan yang mengajarkan ilmu bela diri dan kebatinan kepada generasi muda, dengan harapan membangkitkan kembali kejayaan Majapahit.

Namun, tantangan terbesar bukanlah jumlah pengikut yang sedikit, melainkan bagaimana menyampaikan pesan perlawanan terhadap kemunduran moral dan politik yang terjadi di istana Majapahit. Ki Ageng Kutu pun menciptakan Reog Ponorogo sebagai media seni pertunjukan yang mengandung pesan-pesan kritis terhadap penguasa.

Reog Ponorogo: Tarian Pemberontakan yang Menjadi Identitas

Dari panggung pertunjukan hingga ke hati rakyat, Reog Ponorogo berkembang menjadi lebih dari sekadar tarian. Ia menjadi simbol perlawanan, identitas budaya, dan kekuatan supranatural yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Setiap gerakan dalam tarian ini tidak hanya menampilkan keindahan estetika tetapi juga mengandung makna filosofis mendalam.

Dalam setiap pertunjukan Reog Ponorogo, penonton akan disuguhkan dengan rangkaian tarian yang terdiri dari berbagai karakter unik. Salah satunya adalah Jathil, penari yang melambangkan pasukan kavaleri Majapahit dengan penampilan feminin nan anggun.

Tradisi ini telah beradaptasi dengan zaman, di mana perempuan kini turut serta memerankan karakter Jathil.

Karakter utama dalam Reog Ponorogo adalah Singa Barong, monster singa dengan bulu merak megah di kepalanya. Singa Barong bukan sekadar karakter dalam tarian; ia adalah representasi kritik sosial terhadap raja Majapahit yang tampak gagah namun dikendalikan oleh ratunya.