Find Us On Social Media :

Apa yang Menjadi Dasar Penyebab Konflik Antar Suku Bangsa?

By Afif Khoirul M, Senin, 3 Juni 2024 | 07:45 WIB

Ilustrasi - Mengupas akar permasalahan dan dampak konflik, serta upaya penanggulangannya.

Intisari-online.com - Indonesia, dengan kekayaan budayanya, tak luput dari konflik antar suku bangsa.

Luka lama dan pemicu baru berkelindan, menjadi pengingat bahwa persatuan dan toleransi harus terus dipupuk.

Artikel ini akan mengupas akar permasalahan dan dampak konflik, serta upaya penanggulangannya.

Akar Permasalahan:

Sejarah dan Budaya: Perbedaan adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai budaya dapat memicu kesalahpahaman dan prasangka.

Luka sejarah masa lampau pun bisa menjadi bara yang mudah tersulut.

Perebutan Sumber Daya: Persaingan memperebutkan sumber daya alam, seperti lahan, air, dan hasil bumi, dapat memicu konflik antar kelompok.

Ketidakadilan Ekonomi dan Sosial: Kesenjangan ekonomi dan akses terhadap layanan dasar yang tidak merata dapat menimbulkan rasa frustasi dan memicu konflik.

Politik Identitas: Politisasi identitas suku bangsa untuk kepentingan tertentu dapat memperuncing perpecahan dan memicu kekerasan.

Lemahnya Penegakan Hukum: Kurangnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dan provokator dapat memperpanjang konflik.

Dampak Konflik:

Baca Juga: Dari Pegawai Bank Menjadi Tentara, Jejak Hidup Soeharto Terlahir dari Pedagang di Yogyakarta

Korban Jiwa dan Harta Benda: Konflik dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan harta benda.

Pengungsian: Masyarakat yang terjebak dalam konflik terpaksa mengungsi, meninggalkan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka.

Trauma dan Ketakutan: Konflik dapat menimbulkan trauma mendalam bagi korban dan masyarakat sekitar, serta menciptakan suasana ketakutan dan ketidakamanan.