Misteri Masa Kecil Soeharto Dipercaya Anak Ningrat yang Ditipkan ke Orang Biasa

Afif Khoirul M

Penulis

Masa kecil Soeharto dianggap diwarnai dengan misteri.

Intisari-online.com - Untuk menghindari masa kecilnya yang bermasalah, Soeharto mendaftar sebagai tentara Belanda.

Soeharto juga beberapa kali berganti kesetiaan,dari Belanda ke Jepang dan kemudian ke Nasionalis Indonesia.

Namun pelatihan di dunia Militer memungkinkan dia untuk menjadi aset bagi pihak yang akhirnya ia pilih, yaitu Nasionalis Indonesia.

________________________________________________________________

Sebagai mantan Presiden Indonesia yang berdiri di tampuk kekuasaan selama 32 tahun, fakta mengenai masa kecil Soeharto dianggap misterius.

Jika dilacak dari bebera biografi Barat, dan beberapa buku lokal banyak ketidakpastian mengenai masa lalu Soeharto.

Menurut New World Encyclopedia,Ada catatan standar dan apokrif tentang tahun-tahun awal dan kehidupan keluarganya, banyak yang sarat dengan makna politik.

Orang tua Soeharto, ibunya Sukirah dan ayahnya Kertosudiro, adalah etnis Jawa dan kelas petani, tinggal di daerah tanpa listrik atau air ledeng.

Pernikahan ayahnya Kertosudiro dengan Sukirah merupakan pernikahan keduanya, di mana sebelumnya dia sudah memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya.

Pernikahan Kertosudiro dengan Sukirah diyakini berakhir dengan perceraian di awal kehidupan Soeharto, kedua orang tuanya kemudian menikah lagi.

Dalam catatan lain, dikutip dari ABC News, Soeharto lahir tahun 1021 di sebuah gubuk bambu di Hindia Belanda dengan memiliki 11 saudara tiri.

Baca Juga: Karir Militer Soeharto Berawal Dari Tentara Belanda Hingga Dilatih Pasukan Jepang

Soeharto diasingkan oleh kedua orang tuanya dalam jangka waktu yang lama.

Ia kemudian berpindah-pindah ke beberapa rumah tangga di sebagian masa awal kehidupannya.

Pernikahan bibi dari pihak ayahnya dengan seorang pejabat rendahan di Jawa bernama Prawirowiharjo, yang membesarkan Soeharto sebagai anaknya sendiri.

Menurut catatan penulis biografi Elson (2001) ia telah menjadi sosok ayah dan teladan bagi Soeharto, serta sebuah rumah di Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

Tempat di mana ia menerima sebagian besar pendidikan dasarnya.

Soeharto tinggal di asrama seorang dukun atau seorang ahli spiritual mistik Jawa dan seorang tabib.

Sebuah pengalaman yang sangat mempengaruhi Soeharto yang kemudian membuatnya menjadi presiden.

Tidak adanya dokumentasi resmi dan aspek-aspek tertentu dari kehidupan awal Soeharto yang tidak sesuai dengan kehidupan seorang petani Jawa.

Seperti misalnya, Soeharto menerima pendidikan sejak usia dini, telah menimbulkan beberapa rumor bahwa Soeharto adalah anak haram dari seorang kaya.

Rumor yang termasuk anak bangsawan Yogyakarta atau saudagar Tionghoa Indonesia yang kaya.

Baca Juga: Kisah Pertapaan Soeharto dan Sisi Kejawen The General Smilling

Menurut penulis biografi Soeharto, Robert E. Elson, percaya bahwa rumor semacam itu tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan, mengingat banyak informasi yang diberikan Suharto tentang asal usulnya diwarnai dengan makna politik.

Seperti dicatat oleh Elson (2001) dan yang lainnya, pola asuh Soeharto berbeda dengan tokoh Nasionalis terkemuka di Indonesia seperti Soekarno.

Karena ia diyakini tidak begitu tertarik pada anti-kolonialisme, atau permasalahan politik di luar lingkungan terdekatnya.

Berbeda dengan Soekarno, ia juga buta huruf dalam bahasa Belanda atau bahasa-bahasa Eropa lainnya.

Namun, dia akan belajar bahasa Belanda setelah dilantik menjadi militer Belanda pada tahun 1940.

*

Artikel Terkait