Faktor-faktor Penyebab Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru Dan Lengsernya Soeharto

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Peristiwa Pemilu kelima pada masa Orde Baru.

Intisari-online.com - Pemerintahan Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun di Indonesia, akhirnya runtuh pada tahun 1998.

Kejatuhan rezim ini bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan akumulasi dari berbagai faktor yang saling terkait.

Berikut beberapa faktor utama yang menjadi penyebab jatuhnya pemerintahan Orde Baru:

1. Krisis Ekonomi:

Krisis moneter global yang melanda Asia pada tahun 1997 menghantam Indonesia dengan keras.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS anjlok drastis, memicu inflasi tinggi dan melumpuhkan sektor ekonomi.

Ketidakmampuan pemerintah dalam menangani krisis, ditambah dengan kebijakan yang salah, memperparah kondisi ekonomi dan menimbulkan penderitaan rakyat yang luas.

2. Krisis Politik:

Krisis ekonomi memicu gejolak politik yang meluas.

Munculnya demonstrasi dan kerusuhan di berbagai daerah menuntut reformasi dan perubahan kepemimpinan.

Ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah semakin meningkat akibat praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang merajalela dan pelanggaran HAM yang terus terjadi.

Baca Juga: Bagaimana P4 pada Era Orde Baru Dilihat dari Segi Etika Pancasila?

Tuntutan reformasi politik semakin gencar, diawali dengan gerakan mahasiswa yang vokal dan berani mengkritik pemerintah.

3. Penolakan Terhadap Otoritarianisme:

Orde Baru dikenal dengan pemerintahan yang otoriter dan represif.

Kebebasan pers dan berekspresi dikekang, dan kontrol pemerintah terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat sangat ketat.

Masyarakat yang mendambakan perubahan dan demokrasi merasa tertekan dengan sistem otoriter ini dan menginginkan ruang yang lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam politik.

4. Kematian Tragis Mahasiswa:

Tragedi Trisakti dan Semanggi pada Mei 1998 menjadi puncak kemarahan rakyat terhadap pemerintah.

Penembakan brutal terhadap mahasiswa tak bersenjata memicu demonstrasi besar-besaran dan kerusuhan di berbagai kota.

Kematian tragis para mahasiswa ini menjadi simbol kebrutalan rezim Orde Baru dan semakin memperkuat tekad rakyat untuk menjatuhkan Soeharto.

5. Mundurnya Soeharto:

Di tengah krisis yang semakin parah dan tekanan dari berbagai pihak, Presiden Soeharto akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.

Baca Juga: Nasionalisme Era Orde Baru Lebih Mengarah pada State-Oriented, Apa Artinya?

Pengunduran diri Soeharto menandai berakhirnya era Orde Baru dan membuka jalan bagi reformasi demokrasi di Indonesia.

Jatuhnya pemerintahan Orde Baru merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya demokrasi, hak asasi manusia, dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan.

Faktor-faktor lain yang juga turut berkontribusi pada jatuhnya Orde Baru:

Lemahnya kontrol terhadap sektor keuangan dan perbankan

Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan akses terhadap sumber daya

Ketidakpuasan terhadap sentralisasi kekuasaan

Kegagalan dalam menangani berbagai permasalahan sosial dan politik

Munculnya gerakan-gerakan sosial dan politik alternatif

Jatuhnya Orde Baru menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memulai era baru dengan sistem demokrasi yang lebih terbuka dan akuntabel.

Artikel Terkait