Find Us On Social Media :

Bagaimana Perlawanan Terhadap Pendudukan Jepang yang Dilatarbelakangi Kewajiban Melakukan Seikerei di Wilayah Singaparna Jawa Barat

By Afif Khoirul M, Selasa, 28 Mei 2024 | 09:15 WIB

Ilustrasi - Bagaimana perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilatarbelakangi Kkwajiban melakukan Seikerei di wilayah Singaparna Jawa Barat?

Intisari-online.com - Perlawanan rakyat Singaparna terhadap pendudukan Jepang merupakan salah satu peristiwa heroik dalam sejarah Indonesia.

Perlawanan ini dipicu oleh kebijakan Jepang yang mewajibkan rakyat untuk melakukan seikerei, yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk ke arah timur pada pagi hari.

Bagi rakyat Singaparna, terutama para santri di Pesantren Suryalaya, kewajiban seikerei ini bertentangan dengan keyakinan agama mereka.

Bagaimana perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilatarbelakangi Kkwajiban melakukan Seikerei di wilayah Singaparna Jawa Barat?

Latar Belakang Perlawanan

Kebijakan seikerei diberlakukan Jepang di seluruh wilayah pendudukannya, termasuk Singaparna, Jawa Barat.

Bagi rakyat Singaparna, kewajiban ini sangatlah menyinggung karena dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap agama dan budaya mereka.

Kemarahan rakyat semakin memuncak ketika Jepang mulai melakukan tindakan represif terhadap mereka yang menolak melakukan seikerei.

Dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa

Perlawanan rakyat Singaparna dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa, seorang ulama kharismatik dan pendiri Pesantren Suryalaya.

KH Zaenal Mustofa melihat bahwa kebijakan seikerei merupakan bentuk penjajahan Jepang terhadap rakyat dan agama mereka.

Baca Juga: Ternyata Munculnya Gerakan DI/TII Kartosuwiryo Disebabkan Oleh Peristiwa Penting Ini

Oleh karena itu, beliau bersama para santri dan rakyat Singaparna lainnya bertekad untuk melawan penjajah.

Peristiwa Perlawanan

Pada tanggal 25 Februari 1944, rakyat Singaparna di bawah pimpinan KH Zaenal Mustofa melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Mereka menyerang markas-markas Jepang dan membakar gudang-gudang padi yang dikuasai Jepang.

Perlawanan ini berlangsung dengan sengit dan memakan banyak korban dari kedua belah pihak.

Akibat Perlawanan

Meskipun perlawanan rakyat Singaparna tidak berhasil mengusir Jepang dari wilayah mereka, namun perlawanan ini memiliki dampak yang besar.

Perlawanan ini menunjukkan kepada Jepang bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan.

Perlawanan ini juga membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia di daerah lain untuk melawan Jepang.

Kesimpulan

Perlawanan rakyat Singaparna merupakan salah satu contoh perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Jepang.

Perlawanan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan dan memiliki tekad yang kuat untuk meraih kemerdekaan.

Baca Juga: Sebab Khusus Perlawanan Rakyat Aceh di Cot Plieng Terhadap Pemerintah Jepang

Tokoh-tokoh Penting

KH Zaenal Mustofa

KH Sirojuddin

KH A. Qodri

KH Sanusi

Lokasi Peristiwa

Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat

Tanggal Peristiwa

25 Februari 1944

Dampak Perlawanan

Membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia di daerah lain untuk melawan Jepang

Memberikan pelajaran bagi Jepang bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan

Demikian, perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilatarbelakangi kewajiban melakukan Seikerei di wilayah Singaparna Jawa Barat?