Penggunaan analogi pohon menunjukkan sejarah memiliki permulaan (akar) serta terus tumbuh dan berkembang dari tingkat sederhana ke yang lebih kompleks.
Itulah mengapa, skema silsilah keluarga, seperti keluarga kerajaan (dinasti) pada masa lalu, biasanya menyerupai akar pohon.
Dalam silsilah keluarga, didapati tentang asal-usul nama dan kerabatnya.
Sebagai contoh, pada sebagian besar masyarakat Jawa tradisional, golongan priayi biasanya mementingkan tiga aspek dalam mengenal seseorang.
Tiga aspek tersebut adalah bibit (asal-usul keluarga), bobot (latar belakang status sosial), dan bebet (latar belakang pendidikan).
Selain itu, ada pula yang menyebut bahwa pohon merujuk pada suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu peristiwa yang berkesinambungan.
Sejarah seperti pohon, yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
Kata syajaratun mulai diserap pada abad ke-13 oleh Kerajaan Melayu menjadi syajarah, dan dalam Bahasa Indonesia menjadi sejarah, yang artinya silsilah atau keturunan.
Pengertian sejarah menurut para ahli
- Mohammad Yamin
Pengertian sejarah menurut Moh Yamin adalah sebuah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan.
- Herodotus