Find Us On Social Media :

Pelaku Sejarah Memiliki Peran Penting Dalam Penelitian Sejarah Karena Hal Ini

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 25 Mei 2024 | 11:17 WIB

Itulah kenapa, pelaku sejarah memiliki peran penting dalam penelitian sejarah karena dia bisa menjadi sumber lisan.

Intisari-Online.com - Sejarah punya ilmu yang mempelajari tentang manusia di masa lampau.

Itulah kenapa, pelaku sejarah memiliki peran penting dalam penelitian sejarah karena dia bisa menjadi sumber lisan.

Mengutip Kompas.com, peristiwa sejarah dapat diceritakan karena didukung oleh beberapa unsur penting di dalamnya.

Salah satu dimensi penting dalam sejarah adalah manusia.

Menjadi pelaku, penggerak, dan saksi sejarah

Peranan manusia dalam sejarah adalah sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah.

Tanpa adanya manusia, maka sejarah juga tidak akan ada.

Artinya, manusia menjadi aktor atau pemeran utama yang menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa bersejarah.

Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena sejarah itu sendiri tercipta untuk sesama manusia.

Setiap tindakan yang dilakukan manusia menjadi penentu terbentuknya sejarah dalam ruang dan waktu tertentu.

Pernyataan ini juga didukung oleh pendapat sejarawan asal Jerman, yaitu Ernst Berheim, yang mengungkapkan bahwa manusia adalah obyek sejarah.

Lebih lanjut, keadaan lingkungan di suatu tempat juga dapat mempengaruhi pola pikir serta sistem budaya masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, kisah sejarah manusia merupakan hasil dari proses interaksi antara kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi di ruang tertentu.

Kendati demikian, tidak semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia dapat menjadi kajian sejarah.

Hanya kisah manusia yang memiliki makna dan menyimpan peristiwa penting saja yang dapat dijadikan sebagai sebuah tulisan peristiwa bersejarah.

Contoh peran manusia dalam sejarah

Contoh peranan manusia dalam sejarah adalah:

- Peristiwa penandatangan hasil Konferensi Meja Bundar pada 2 November 1949

- Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945

- Fatmawati menjahit bendera Sang Saka Merah Putih pada 1945

- Dll

Manusia sebagai sumber lisaan

Setidaknya ada dua jenis sumber yang bisa digunakan dalam penelitian sejarah, yakni tertulis dan lisan.

Sumber tertulis adalah sumber yang menggunakan dokumen atau naskah tertulis, misal surat kabar, piagam, dan laporan.

Menurut Andy Suryadi dalam buku Life Skill dalam Pembelajaran Sejarah (2022), sumber lisan adalah keterangan langsung yang diperoleh dari saksi sejarah.

Salah satu fungsi sumber lisan dalam penelitian sejarah adalah menjadi bukti atau penguat dokumen tertulis.

Maksudnya, tidak semua dokumen tertulis bisa diakses dan digunakan.

Misal, tulisannya luntur atau dokumennya yang sudah rusak.

Dalam hal ini, sumber lisan, yakni saksi sejarah membantu peneliti memahami dan mengkaji peristiwa bersejarah selain dari dokumen tertulis.

Selain itu, sumber lisan juga berguna untuk mencari tahu atau membuktikan keabsahan dokumen tertulis.

Kesimpulannya, fungsi dari sumber lisan dalam penelitian sejarah adalah:

- Menjadi bukti atau penguat dokumen tertulis

- Mencari tahu dan membuktikan keabsahan dokumen tertulis.

Begitulah, pelaku sejarah memiliki peran penting dalam penelitian sejarah karena dia bisa menjadi sumber lisan.

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News