Find Us On Social Media :

Bagaimana Upaya Masyarakat Dalam Menangkal Gejala Primordialisme?

By Ade S, Minggu, 28 April 2024 | 14:03 WIB

Ilustrasi. Bagaimana upaya masyarakat dalam menangkal gejala primordialisme demi membangun harmoni? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Intisari-Online.com - Primordialism, ikatan kuat antar kelompok berdasarkan kesukuan, ras, agama, dan kekerabatan, merupakan fenomena yang melekat erat dalam kehidupan manusia.

Di satu sisi, primordialisme dapat memperkuat rasa kebersamaan dan identitas kelompok, namun di sisi lain, potensi konflik dan diskriminasi juga mengintai.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas bagaimana upaya masyarakat dalam menangkal gejala primordialisme demi membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Upaya menangkal gejala primordialisme ini membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari individu, keluarga, hingga pemerintah.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam berbagai upaya tersebut dan bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis.

Pengertian Primordialisme

Melansir Gramedia.com, primordial, berasal dari kata "primordial" yang berarti "awal" atau "asli", merepresentasikan ikatan yang dimiliki individu sejak lahir, seperti kesukuan, ras, agama, dan kekerabatan.

Ikatan primordial ini melahirkan rasa kebersamaan yang kuat, di mana individu menjunjung tinggi nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang diwariskan dari leluhur.

Sikap primordialisme ini, bila dianut bersama oleh seluruh anggota masyarakat, dapat mendorong terwujudnya kepentingan bersama dan memperkuat identitas kelompok.

Kelompok primordial memiliki berbagai bentuk, mulai dari yang terbentuk secara alami dan turun-temurun, seperti suku bangsa dan keluarga, hingga yang dibentuk secara sengaja, seperti komunitas atau organisasi.

Kelompok-kelompok ini memiliki sistem norma dan aturan yang mengatur interaksi antar anggotanya.

Baca Juga: Penjelasan dan Contoh Akibat Positif dari Konflik yang Terjadi dalam Masyarakat

Upaya Masyarakat Dalam Menangkal Gejala Primordialisme

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

1. Meningkatkan Kesadaran akan Keragaman

Langkah awal dalam menangkal primordialisme adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keragaman yang ada.

Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi formal dan informal, seperti di sekolah, komunitas, dan media massa.

Pendidikan tentang keragaman budaya, agama, dan etnis perlu ditanamkan sejak dini untuk menumbuhkan rasa saling menghormati dan toleransi antar kelompok.

2. Mempromosikan Dialog dan Interaksi Antar Kelompok

Dialog dan interaksi antar kelompok primordial menjadi kunci dalam menjembatani perbedaan dan membangun saling pengertian.

Kegiatan-kegiatan seperti festival budaya, pertukaran pelajar, dan program relawan antar komunitas dapat mendorong interaksi positif antar kelompok dan membantu meruntuhkan prasangka dan stereotip.

3. Memperkuat Peran Lembaga Sosial dan Budaya

Lembaga sosial dan budaya, seperti organisasi keagamaan, komunitas adat, dan lembaga pendidikan, memiliki peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan persatuan.

Baca Juga: Tokoh-tokoh Indonesia dan Perannya dalam Peristiwa Perang Aceh

Lembaga-lembaga ini dapat menjadi wadah bagi dialog antar kelompok, mengorganisir kegiatan bersama, dan menyebarkan pesan perdamaian kepada masyarakat.

4. Penegakan Hukum yang Tegas

Tindakan diskriminasi dan kekerasan atas dasar primordialisme harus ditindak tegas dengan penegakan hukum yang adil.

Peraturan yang melarang diskriminasi dan ujaran kebencian perlu ditegakkan secara konsisten untuk melindungi kelompok minoritas dan menjaga stabilitas sosial.

5. Membangun Media yang Bertanggung Jawab

Media massa memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. Media perlu menghindari pemberitaan yang provokatif dan memicu sentimen primordial.

Sebaliknya, media harus mempromosikan konten yang mendorong toleransi, persatuan, dan saling menghormati antar kelompok.

Primordialism, meskipun memiliki potensi positif dan negatif, tidak dapat dihindari dalam kehidupan bermasyarakat.

Tantangannya adalah bagaimana mengelola ikatan primordial ini dengan bijak agar tidak memicu konflik dan diskriminasi.

Dengan memahami dan menerapkan berbagai upaya yang telah dibahas dalam artikel ini, masyarakat dapat bersama-sama membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, di mana semua individu merasa dihargai dan diterima apa adanya.

Baca Juga: Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Keberagaman Supaya Terhindar dari Konflik?