Penulis
Intisari-online.com - Munculnya golongan terpelajar pada abad ke-20 di Indonesia merupakan salah satu dampak penting dari kebijakan kolonialisme Belanda.
Kebijakan ini, meskipun memiliki tujuan utama eksploitasi ekonomi, secara tidak langsung membuka akses pendidikan bagi sebagian kecil rakyat Indonesia.
Diterapkan pada awal abad ke-20, kebijakan ini menitikberatkan pada "balas budi" Belanda atas eksploitasi sumber daya alam dan rakyat Indonesia.
Salah satu wujudnya adalah perluasan akses pendidikan bagi pribumi.
Pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah baru, seperti Sekolah Rakyat (Volkschool) dan Sekolah Menengah Pertama (MULO).
Hal ini memungkinkan anak-anak dari kalangan pribumi, terutama dari golongan bangsawan dan priyayi, untuk menempuh pendidikan formal.
Meskipun akses pendidikan masih terbatas dan kualitasnya tidak merata, kebijakan ini membuka peluang bagi generasi muda pribumi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan baru.
Hal ini menjadi pondasi bagi munculnya kesadaran nasional dan semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selain Kebijakan Politik Etis, beberapa faktor lain juga turut berkontribusi pada munculnya golongan terpelajar, seperti:
Perkembangan Pers Nasional: Munculnya surat kabar dan majalah pribumi memberikan ruang bagi penyebaran ide-ide baru dan semangat nasionalisme.
Peran Organisasi Kebangsaan: Organisasi seperti Budi Utomo dan Perhimpunan Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong pendidikan dan kesadaran nasional bagi para pemuda.
Perkembangan Ekonomi: Meningkatnya aktivitas ekonomi di era kolonialisme membuka peluang bagi pribumi untuk mendapatkan penghasilan dan membiayai pendidikan anak-anak mereka.
Golongan terpelajar yang muncul pada abad ke-20 memainkan peran penting dalam pergerakan nasional Indonesia.
Mereka menjadi pelopor dalam menyebarkan ide-ide kebangsaan, memperjuangkan hak-hak rakyat, dan mengorganisir perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Kemunculan golongan terpelajar merupakan salah satu bukti bahwa kolonialisme Belanda, meskipun memiliki dampak negatif, juga membawa kontribusi positif bagi perkembangan bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Kebijakan Politik Etis menjadi salah satu faktor utama munculnya golongan terpelajar pada abad ke-20 di Indonesia.
Kebijakan ini membuka akses pendidikan bagi sebagian kecil rakyat pribumi, yang kemudian menjadi pelopor dalam pergerakan nasional dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Demikianlah,beberapa faktor lain juga turut berkontribusi pada munculnya golongan terpelajar.