Find Us On Social Media :

Kisah Cermin yang Terlupakan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Desember 2015 | 18:40 WIB

Kisah Cermin yang Terlupakan

“Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya membawa pulang,” jawab pria itu.

Ny. Smith mengizinkan. Pria itu bergegas mengambil cermin dan meletakkannya di atas meja di depan Ny. Smith. Ia mulai mengupas pinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan ia melepaskan lapisan pelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya. Bingkai cermin itu ternyata bercat emas yang sangat indah. Warna biru air yang selama ini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu.

“Ya, tepat seperti yang saya duga. Terima kasih!” sorak pria itu dengan gembira.

Ny. Smith tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indah itu dibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebih pantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.

Demikianlah bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kita merasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kita melihat hidup kita berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani. Bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur, lalu bagun pagi lagi, pergi bekerja, pulang sore, dan tidur lagi. Itu saja yang kita jalani setiap hari.

Padahal, di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang bisa memperkaya hidup kita. Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumur hidup kita. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalam hdiup kita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan untuk kita.  Akankah kita menyia-nyiakan dengan terpaku pada rutinitas? Akankah kita membiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kita inginkan?

Setelah puluhan tahun, barulah Ny. Smith menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Apakah kita ingin menyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu saja tidak, bukan?

Oleh karena itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hidup hanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas itu dan menemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita. Mari kita mulai menjelajah hidup kita, menemukan hal-hal baru, dan belajar lebih banyak mengenal orang yang lebih baik. Mari kita melakukan sesuatu yang baru.

Mari kita membuat perbedaan. (SD)