Iran Semakin Keras, Sebut Dewan Keamanan PBB Gagal Jaga Perdamaian Dan Desak Sanksi Untuk Israel

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Selain menyebut DK PBB tidak tegas, Iran juga mendorong adanya sanksi untuk Israel. Iran baru saja menyerang Israel

Intisari-Online.com - Iran semakin keras terhadap Israel.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Minggu (14/4), uturan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan, serangan Iran terhdap Israel adalah bagian dari mempertahankan diri.

Tak hanya itu, Iran juga menganggap bahwaDK PBB telah gagal menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

"Dewan Keamanan... gagal dalam tugasnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional setelah serangan Israel terhadap Kedubes Iran di Damaskus, Suriah pada awal bulan ini," kata Amir.

Dengan demikian, ungkap dia, Iran "tidak punya pilihan" selain merespons serangan Israel tersebut.

"Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan merespons setiap ancaman atau agresi," jelas dia, dikutip dari AFP.

Sementara itu, Utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mendesak DK PBB untuk menjatuhkan semua sanksi yang mungkin terhadap Iran setelah serangan negara tersebut terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Hari ini Dewan harus mengambil tindakan (dan) mengutuk Iran atas teror mereka,” kata Gilad Erdan kepada badan tersebut.

Dia juga menyerukan negara-negara untuk menerapkan semua kemungkinan sanksi terhadap Iran sebelum terlambat.

Tujuan Iran serang Israel

Dunia dikejutkan dengan keputusan Iran menyerang Israel pada Minggu (14/4) dini hari kemarin.

Iran pun sudah mengungkapkan tujuannya menyerang negara yang juga sekutu Amerika Serikat itu.

Kementerian Luar Negeri Republik Israel Iran menjelaskan, serangan diluncurkan sebagai pembalasan atas tindakan agresif Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.

Disebutkan, pada hari Minggu ini, angkatan bersenjata Iran tengah menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Serangan diluncurkan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang oleh Israel, di mana salah satunya menyebabkan kematian para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana.

Kementerian Luar Negeri Iran mengungkapkan, serangkaian serangan militer yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Iran memiliki sasaran atau target pangkalan militer Israel.

"Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer Israel pada 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah," ungkap Kementerian itu dalam keterangan tertulis yang dikirim Kedubes Iran di Jakarta kepada Kompas.com.

Iran mempergunakan kesempatan serangan ke Israel kali ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.

Begitu juga, Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.

Kementerian Luar Negeri Iran menerangkan, serangan ini adalah tindakan defensif Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri.

"(Iran melakukannya) pada saat rezim Israel melakukan tindakan ilegal dan genosida terhadap bangsa Palestina dan agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan," jelas Kementerian itu.

Kementerian Luar Negeri Iran kemudian menekankan, jika diperlukan negaranya tidak akan ragu mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal.

Artikel Terkait