Find Us On Social Media :

Sejarah dan Kisah Lahirnya KKB Papua atau OPM di Bumi Cendrawasih

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 12 April 2024 | 13:15 WIB

sejarah lahirnya KKB Papua atau OPM.

Intisari-online.com - Di tengah hutan lebat Papua, gerakan penebar teror ini bersembunyi.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebutan yang menggema di antara puncak gunung dan lembah terjal.

Mereka bukan sekadar penjahat, melainkan juga gerakan separatis yang mengancam keutuhan negara.

Sebelumnya, mereka dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pada tahun 1965, OPM lahir dengan tekad kuat: melepaskan diri dari cengkeraman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, perjuangan mereka tak hanya berbicara melalui kata-kata. Aksi kriminal yang memakan korban jiwa menjadi bagian dari gerakan ini.

Pemerintah mencoba menenangkan gelombang perlawanan dengan menghadirkan Otonomi Khusus bagi Papua.

Sayangnya, anggaran yang seharusnya mensejahterakan rakyat Papua justru mengalir ke tangan golongan elit. Ketidakpuasan ini memicu aksi-aksi kejahatan yang semakin ganas.

Pada tahun 1996, OPM menawan sejumlah orang Eropa dan Indonesia. Di tengah hutan belantara, dua sandera dari grup peneliti kehilangan nyawa, sementara yang lainnya bebas.

KKB, sebutan baru untuk OPM, kini menghiasi berita. Kelompok Kriminal Bersenjata yang berani menantang negara.

Pegunungan Papua menjadi panggung utama aksi mereka. Puncak, Yahukimo, Nduga, dan Intan Jaya—kabupaten-kabupaten rawan yang menjadi saksi bisu kekejaman KKB.

Lima kelompok dengan pemimpin-pemimpinnya, seperti Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya, beroperasi dengan senjata api.

KKB tak hanya menyerang pekerja, tapi juga membakar rumah dan sekolah. Jejak kejahatan mereka mengukir luka di tanah Papua. Sulit diberantas, karena persenjataan mereka tak kalah dengan tentara. Pertempuran di antara pepohonan tinggi, di bawah langit biru Papua, terus berlangsung.