Find Us On Social Media :

Sejarah Ketupat Dijadikan Makanan Khas Lebaran Idul Fitri di Nusantara

By Afif Khoirul M, Rabu, 10 April 2024 | 14:15 WIB

Ilustrasi - Sejarah ketupat bukan sekadar hidangan lezat, tetapi juga mengandung makna filosofis dan spiritual.

Intisari-online.com - Ketupat merupakan salah satu hidangan ikonik yang selalu hadir di momen Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.

Bentuknya yang unik dan rasanya yang lezat telah menjadikannya sebagai simbol tradisi dan budaya yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah ketupat menjadi makanan khas Lebaran di Indonesia?

Berikut ulasannya:

Asal Usul Ketupat

Sejarah ketupat di Indonesia erat kaitannya dengan peran Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Pada masa itu, masyarakat Jawa masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme, salah satunya dengan ritual melarung sesaji ke laut.

Sunan Kalijaga kemudian melihat tradisi ini sebagai peluang untuk berdakwah.

Beliau memperkenalkan ketupat sebagai pengganti sesaji.

Kata "ketupat" berasal dari bahasa Jawa "kupat" yang merupakan singkatan dari "ngaku lepat" (mengakui kesalahan) dan "laku papat" (empat perbuatan).

Makna Filosofis Ketupat

Baca Juga: Mengapa Sejarah Dikatakan Sebagai Peristiwa Yang Berkesinambungan?

Bentuk ketupat yang segi empat memiliki makna filosofis yang mendalam.

Empat sisi ketupat melambangkan empat sifat manusia yang harus dijaga, yaitu:

Syarat: Menjalankan rukun Islam dengan benar.

Zakat: Memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan.

Puasa: Menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan.

Haji: Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.

Ketupat sebagai Simbol Lebaran

Seiring berjalannya waktu, tradisi ketupat semakin melekat dengan budaya Islam di Jawa.

Ketupat menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.

Tradisi Lebaran Ketupat biasanya dirayakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Masyarakat saling mengunjungi dan bersilaturahmi, serta menikmati hidangan ketupat bersama keluarga dan tetangga.

Baca Juga: Penyimpangan Pada Masa Orde Baru, Dari KKN Hingga 'Matinya' Demokrasi

Kesimpulan

Ketupat bukan sekadar hidangan lezat, tetapi juga mengandung makna filosofis dan spiritual yang mendalam.

Tradisi Lebaran Ketupat merupakan salah satu bentuk budaya yang patut dilestarikan sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia.