Find Us On Social Media :

Dianggap Sebagai Hari Rayanya Puasa Syawal, Begini Sejarah Lebaran Ketupat

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 12 April 2024 | 06:17 WIB

Artikel ini akan membahas tentang sejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal.

Intisari-Online.com - Ada dua lebaran di bulan Syawal bagi sebagian masyarakat Jawa.

Pertama Lebaran Idul Fitri, kedua Lebaran Ketupat.

Artikel ini akan membahas tentang sejarah lebaran ketupat yang dianggap sebagai hari rayanya puasa Syawal.

Lebaran Ketupat atau Hari Raya Ketupat atau Kupatan diselenggarakan tepat satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau pada 8 Syawal.

Biasanya, hari raya ini diselenggarakan setelah menyelesaikan puasa Syawal selama enam hari.

Di Indonesia, hari raya ketupat adalah simbol kebersamaan.

Umumnya, masyarakat akan menata ketupat ke dalam wadah dan membawanya ke tempat berkumpul.

Setelah berkumpul, masyarakat akan melakukan doa bersama, kemudian menyantap ketupat yang telah dipotong, bersama sambal goreng dan bubuk kedelai.

Filosofi Ketupat

Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa yakni “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan.

Dalam masyarakat Jawa, mengakui kesalahan biasanya dilakukan dengan sungkeman.

Sungkeman dilakukan dengan bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tua.