Find Us On Social Media :

Hendriyadi Bahtiar; dari Relawan untuk Kemajuan Indonesia (1)

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 4 Maret 2016 | 18:20 WIB

Hendriyadi Bahtiar; dari Relawan untuk Kemajuan Indonesia (1)

Ketika ditanya, anak-anak di pulau-pulau Indonesia itu ternyata memiliki impian yang amat besar: ingin menjadi dokter, guru, perawat, dsb. Namun, mereka tidak memiliki role model yang bisa mengarahkan mereka mencapai impian tersebut. Akhirnya, cita-cita itu harus kandas. Lulus SD, mereka langsung kerja atau menikah.

Ide Sahabat Pulau sebenarnya berawal dari program “Kakak Panda untuk Anak Pulau”. Karena memiliki banyak teman di hampir seluruh daerah Indonesia, Hendri ingin mengajak teman-temannya untuk bersahabat dengan adik-adik di daerah pesisir. Satu kakak untuk satu anak Indonesia. Konsepnya seperti sahabat pena, saling berbagi cerita. Tujuannya, agar surat-surat dari kakak-kakak itu bisa memotivasi adik-adik di pulau untuk mencapai impiannya.

Tidak hanya melalui surat, Hendri dan Sahabat Pulau juga mengunjungi langsung adik-adik di pesisir. Membangun rumah baca di pulau yang dikunjungi merupakan tujuan utama. Menurut pria yang aktif mengikuti seminar di luar negeri ini, mendirikan rumah baca merupakan cara efektif untuk mendekatkan diri dengan anak-anak dan warga sekitar.

“Kami bisa bermain bersama mereka di situ. Lagipula, dengan adanya buku-buku bisa menambah pengetahuan mereka,” ujar Hendri. Sambil menyelam minum air, istilahnya. Saat ini sudah ada 24 rumah baca yang tersebar di beberapa daerah pesisir Indonesia seperti Pulau Seribu, Pulau Pahawang, Wakatobi, Palu dan Sulawesi Selatan.

Sedari dulu, Hendri memang menyukai anak-anak. Seolah-olah energinya meningkat ketika bermain dengan mereka. Karena itulah, Hendri rela pergi ke Pulau Seribu atau Pahawang, setelah pulang kerja di Jumat malam demi bertemu mereka. “Kadang minggu subuh udah pulang lagi karena besoknya kerja. Fisik mungkin lelah, tapi karena ingat bersenda gurau dengan mereka, semua capeknya hilang,” tutur Hendri sambil tersenyum.

Pria yang hobi jalan-jalan ini tak menyangka Sahabat Pulau akan berkembang sepesat ini. Dengan daerah tujuan dan rumah baca yang semakin banyak, tidak mungkin jika Hendri hanya meluangkan dua hari di akhir pekan untuk memantau Sahabat Pulau. Ia pun rela resign dari pekerjaannya demi fokus di komunitasnya.