Find Us On Social Media :

Peristiwa Penyebab Pelaksanaan Demokrasi Liberal Tahun 1950-1959 Menimbulkan Ketidakstabilan Politik di Indonesia

By Afif Khoirul M, Jumat, 23 Februari 2024 | 10:10 WIB

Ilustrasi - Peristiwa penyebab pelaksanaa demokrasi liberat tahun 1950-1959 menimbulkan ketidakstabilan politik.

Intisari-online.com - Demokrasi Liberal di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1959, merupakan periode yang penuh dengan pergolakan politik.

Lalu apa peristiwa penyebab pelaksanaa demokrasi liberal tahun 1950-1959 menimbulkan ketidakstabilan politik.

Meskipun membawa angin segar pada demokrasi setelah masa kolonialisme dan revolusi, periode ini juga diwarnai dengan berbagai faktor yang menyebabkan ketidakstabilan politik.

Berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi:

1. Sistem Multipartai yang Lebih Baik

- Demokrasi Liberal menerapkan sistem multipartai yang memungkinkan banyak partai politik untuk berdiri.

Hal ini, dikombinasikan dengan ketidakpuasan politik dan budaya kompromi, menyebabkan fragmentasi politik yang parah.

- Lebih dari 30 partai politik bermunculan, dengan ideologi dan basis dukungan yang beragam.

Perseteruan antar partai seringkali memanas dan mengarah pada kebuntuan politik.

- Sistemter parlemen yang diterapkan membuat pembentukan kabinet menjadi sulit, karena memerlukan koalisi yang kuat.

Koalisi ini seringkali rapuh dan mudah runtuh, sehingga menyebabkan pergantian kabinet yang sering.

Baca Juga: Peristiwa dan Dinamika Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama 

2. Konflik Ideologi

-Perbedaan ideologi yang tajam antar partai politik menjadi sumber ketegangan dan konflik.

-Partai-partai besar seperti PNI, Masyumi, dan PKI memiliki ideologi yang berbeda-beda, seperti nasionalisme, Islam, dan komunisme.

Perbedaan ini seringkali termanifestasi dalam kejadian dan aksi politik yang panas.

-Konflik ideologi ini juga diperparah oleh pengaruh eksternal dari Perang Dingin, di mana Amerika Serikat dan Uni Soviet mendukung pihak-pihak yang berbeda di Indonesia.

3. Lemahnya Pemerintahan

-Seringnya pergantian kabinet membuat pemerintahan menjadi lemah dan tidak efektif.

Kabinet-kabinet seringkali tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan program-programnya dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi negara.

-Kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah dan lemahnya penegakan hukum juga memperparah situasi.

-Keadaan ini membuat rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan kecewa dengan situasi politik yang tidak stabil.

4. Krisis Ekonomi

Baca Juga: Inilah Salah Satu Hal Memicu Peristiwa Yang Terjadi Di Hotel Yamato Surabaya 

- Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah pada masa Demokrasi Liberal.

Inflasi yang tinggi dan kemiskinan yang meluas menyebabkan rakyat semakin menderita.

-Krisis ekonomi ini memperparah ketidakstabilan politik dan memperlemah legitimasi pemerintah.

5. Pemberontakan dan Ancaman Separatisme

-Pada masa Demokrasi Liberal, terjadi beberapa pemberontakan dan ancaman separatisme di berbagai daerah.

-Pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi, serta pemberontakan PKI di Madiun, merupakan contoh-contoh yang menonjol.

-Pemberontakan-pemberontakan ini menghabiskan banyak sumber daya dan energi pemerintah, dan semakin memperparah situasi politik yang tidak stabil.

Kesimpulan

Pelaksanaan Demokrasi Liberal di Indonesia pada tahun 1950-1959 menimbulkan ketidakstabilan politik karena berbagai faktor, seperti sistem multipartai yang berlebihan, konflik ideologi, lemahnya pemerintahan, krisis ekonomi, dan pemberontakan serta ancaman separatisme.

Ketidakstabilan politik ini akhirnya berujung pada berakhirnya masa Demokrasi Liberal dan bangkitnya Demokrasi Terpimpin di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.

Demikian, peristiwa penyebab pelaksanaa demokrasi liberal tahun 1950-1959 menimbulkan ketidakstabilan politik.