Find Us On Social Media :

Apa Saja yang Menjadi Hasil Kesepakatan Pada Peristiwa Rengasdengklok

By Afif Khoirul M, Senin, 19 Februari 2024 | 17:15 WIB

Apa saja hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?

Intisari-online.com - Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945.

lalu, apa saja hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?

Pasalnya tujuan dari penculikan ini adalah untuk mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu persetujuan dari Jepang yang telah mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik. 

Peristiwa ini berlangsung di Rengasdengklok, sebuah desa di Karawang, Jawa Barat.

Awalnya, Soekarno dan Hatta ditempatkan di sebuah gubuk tua di pinggir kali dekat sawah yang tidak layak.

Namun, atas usulan KH. Darip, seorang pejuang dari Klender, mereka kemudian dipindahkan ke rumah seorang saudagar Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong yang lebih nyaman.

Di rumah ini, Soekarno dan Hatta menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan bantuan Sayuti Melik yang menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" dari kantor Kepala Perwakilan Kriegsmarine, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. 

Di Jakarta, para pemuda yang mengetahui penculikan ini berusaha untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

Namun, rencana ini gagal karena tidak semua anggota PETA (Pembela Tanah Air) mendukungnya.

Selain itu, Jepang juga sudah berjaga-jaga di Lapangan IKADA (sekarang Lapangan Monas) yang menjadi salah satu lokasi pilihan untuk pembacaan proklamasi.

Sementara itu, di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.

Baca Juga: Inilah Peristiwa Di Mana Pemuda Indonesia Menyuarakan Persatuan Dan Kesatuan Demi Kemerdekaan