Beberapa Peristiwa yang Mendorong Bersatunya Jerman Barat dan Timur

Ade S

Penulis

Tembok Berlin. Artikel ini membahas beberapa peristiwa yang mendorong bersatunya Jerman, mulai dari runtuhnya Tembok Berlin hingga Perjanjian Dua Plus Empat.

Intisari-Online.com -Jerman adalah salah satu negara terkuat di Eropa, baik secara politik, ekonomi, maupun militer.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Jerman pernah terbagi menjadi dua negara yang berbeda selama lebih dari 40 tahun.

Apa saja beberapa peristiwa yang mendorong bersatunya Jerman kembali? Bagaimana dampaknya bagi Eropa dan dunia?

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini. Anda akan menemukan fakta-fakta menarik dan sejarah yang menginspirasi.

Kronologi Reunifikasi Jerman

Demonstrasi massal oleh warga Jerman Timur dan runtuhnya Tembok Berlin terjadi pada tahun 1989.

Melansir Kompas.com, ini menandakan berakhirnya pemerintahan komunis di Jerman Timur yang dipisahkan oleh "Tirai Besi" yang dicetuskan oleh Churchill.

Walaupun perbatasan masih diperketat, banyak orang Jerman Timur yang nekat melintasi ke Jerman Barat.

Hal ini memicu penyelenggaraan pemilu bebas pertama di Jerman Timur pada tanggal 18 Maret 1990.

Para wakil rakyat yang terpilih lalu mendapat tugas untuk melakukan negosiasi dengan Jerman Barat tentang penyatuan kembali.

Baca Juga: Beberapa Faktor yang Melatarbelakangi Bersatunya Jerman pada 1990

Jerman Timur, Jerman Barat, Britania Raya, Prancis, Amerika Serikat dan Uni Soviet secepatnya menggelar pertemuan untuk membicarakan syarat-syarat Penyatuan kembali Jerman.

Pertemuan berlangsung di beberapa lokasi, seperti di Berlin Timur, Paris, Bonn, dan Moskow.

Hasil dari negosiasi antara negara-negara tersebut adalah Perjanjian Dua Plus Empat atau Perjanjian Penyelesaian Akhir, yang secara resmi memberi hak kedaulatan penuh kepada Negara Jerman.

Pada 22-23 Agustus 1990, Parlemen Rakyat atau Volkskammer memilih untuk bergabung dengan Republik Federal Jerman.

Perwakilan dari kedua Jerman lalu meneken Perjanjian Persatuan atau Einigungsvertrag pada 31 Agustus 1990.

Pada rapat Volkskammer yang diadakan pada 20 September 1990, parlemen menyetujui reunifikasi.

Penyatuan Jerman secara resmi terjadi pada 3 Oktober 1990, di Gedung Reichstag.

Dengan demikian, Republik Demokratik Jerman bubar dan 16 juta penduduknya resmi menjadi bagian dari Jerman Barat, membentuk negara Republik Federal Jerman yang baru dan bersatu.

Peristiwa yang Mendorong Bersatunya Jerman

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, peristiwa Reunifikasi Jerman dipengaruhi oleh melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an.

Ini adalah faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman:

Baca Juga: Peristiwa Natal 1914, Saat Tentara Jerman Dan Inggris Gencatan Senjata Dan Main Sepakbola Dalam Perang Dunia I

* Kegagalan kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Sovyet

Kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diberlakukan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak memberikan manfaat bagi Uni Soviet dan negara-negara satelitnya.

Hal ini menyebabkan munculnya keinginan warga Jerman Timur untuk lepas dari Uni Soviet.

* Pemerintah komunis Jerman Timur yang otoriter

Warga Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet menghadapi banyak masalah dalam segi sosial, ekonomi dan politik.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan otoriter Uni Soviet yang menghambat aktivitas warga Jerman Timur.

* Kemajuan Jerman Barat

Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam segala bidang.

Hal ini menumbuhkan harapan warga Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi.

Demikianlah beberapa peristiwa yang mendorong bersatunya Jerman. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Arti Libero, Posisi Ikonik Franz Beckenbauer yang Baru Saja Berpulang

Artikel Terkait