Penulis
Intisari-online.com - Pemilihan umum atau pemilu adalah salah satu pilar penting dalam demokrasi.
Melalui pemilu, rakyat dapat menentukan siapa yang akan memimpin dan mewakili mereka di pemerintahan.
Namun, tahukah Anda bahwa sejarah pemilu di Indonesia ternyata belajar pemilu dari dua negara, yaitu Australia dan India?
Pemilu pertama kali diselenggarakan di Indonesia pada tahun 1955, setelah Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda.
Pemilu ini dianggap sebagai pemilu nasional pertama yang bebas dan demokratis, karena melibatkan partisipasi rakyat yang luas dan beragam.
Pemilu 1955 juga menjadi dasar bagi pembentukan konstitusi dan sistem politik Indonesia.
Namun, untuk menyelenggarakan pemilu nasional pertama, Indonesia tidak langsung bisa melakukannya dengan mudah.
Indonesia harus mempersiapkan segala aspek yang berkaitan dengan pemilu, mulai dari undang-undang, administrasi, hingga teknis pelaksanaannya.
Untuk itu, Indonesia mengirim delegasi ke Australia dan India untuk mempelajari pelaksanaan pemilu di kedua negara tersebut.
Mengapa Australia dan India?
Sebelum pelaksanaan pemilu tersebut Sekretaris KPP untuk pemilu tersebut Mr Soebagio Reksodipoero dikirim ke Australia dan India untuk studi banding.
Baca Juga: Harap Dicatat, Ini Pesan-pesan Presiden Jokowi Jelang Pemilu 2024, Sekali Lagi Singgung Netralitas
Yaitu pada 2 Mei 1951 ke Australia dan ke India 30 Desember 1951.
Karena kedua negara ini memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam menyelenggarakan pemilu.
Australia adalah salah satu negara pertama yang menerapkan sistem pemilu yang terstandarisasi, profesional, dan nonpartisan.
Australia juga memiliki inovasi-inovasi dalam pemilu, seperti pemungutan suara lewat pos dan pemungutan suara tanpa hadir (absentee vote).
Sementara itu, India adalah negara demokrasi terbesar di dunia, dengan jumlah pemilih yang mencapai ratusan juta orang.
India juga berhasil menyelenggarakan pemilu yang adil dan damai, meskipun menghadapi tantangan-tantangan seperti keragaman etnis, agama, bahasa, dan geografis.
Dari kedua negara ini, delegasi Indonesia memperoleh banyak ilmu dan inspirasi tentang bagaimana menyelenggarakan pemilu yang baik.
Delegasi Indonesia juga menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang terkait dengan pemilu di Australia dan India, seperti komisi pemilihan, partai politik, media, dan organisasi masyarakat sipil.
Hasil dari studi banding ini kemudian diaplikasikan dalam penyelenggaraan pemilu 1955 di Indonesia.
Pemilu 1955 di Indonesia diakui sebagai pemilu yang sukses, karena berlangsung dengan lancar, tertib, dan jujur.
Pemilu 1955 juga mencerminkan aspirasi dan kehendak rakyat Indonesia dalam menentukan nasib bangsa dan negara.
Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik Pemilu 2024, Bagaimana KPU Menjamin Transparansi dan Akuntabilitas?
Sejarah pemilu di Indonesia ternyata belajar pemilu dari Australia dan India ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka dan mau belajar dari negara-negara lain.
Indonesia juga menunjukkan bahwa pemilu adalah salah satu cara untuk mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Semoga pemilu-pemilu selanjutnya di Indonesia dapat terus mengikuti jejak pemilu 1955 yang menjadi contoh bagi dunia.