Find Us On Social Media :

Pertempuran Lima Hari Di Semarang, Inilah Peristiwa Yang Melatarbelakangi Dibangunnya Tugu Muda Di Semarang

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 10 Februari 2024 | 14:31 WIB

Pertempuran lima hari di Semarang, Inilah peristiwa yang melatarbelakangi dibangunnya Tugu Muda di Semarang.

Gubernur Jawa Tengah, Wongsonegoro, meletakkan batu pertama pembangunan pada 28 Oktober 1945.

Tapi meletusnya perang pada bulan November 1945 menyebabkan proyek pembangunan Tugu Muda tertunda.

Bahkan tugu ini dibongkar oleh tentara Belanda yang tergabung dalam NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie) dan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).

Lalu pada 1949, melalui Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), pembangunan monumen dilanjutkan kembali.

Namun proyek pembangunan tugu kembali tertunda lantaran permasalahan dana.

Dua tahun berselang, tepatnya pada 1951, Wali Kota Semarang, Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk sebuah panitia untuk melanjutkan proyek pembangunan Tugu Muda.

Dalam proyek kali ini, diputuskan lokasi pembangunan Tugu Muda tidak lagi berada di alun-alun, tetapi di lokasinya saat ini, yaitu di depan bangunan Lawang Sewu.

Pemilihan lokasi ini karena persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr. Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, dan Jalan dr. Sutomo itu merupakan tempat terjadinya Pertempuran Lima Hari.

Pada 10 November 1951, Gubernur Jawa Tengah, Boediono, meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Tugu Muda.

Dua tahun berselang, pembangunan dapat selesai.

Tugu Muda kemudian diresmikan pada 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Struktur bangunan Tugu Muda dibangun dengan desain menyerupai lilin, yang menggambarkan semangat para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.