Find Us On Social Media :

8 Februari 1904, Ketika Belanda Mengakhiri Perang Habis-habisan Di Aceh Usai Lakukan Pembantaian

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 7 Februari 2024 | 08:17 WIB

Perang Aceh menjadi salah satu perang terberat yang dirasakan oleh Belanda. Mereka membutuhkan 30 tahun untuk memadamkannya.

Intisari-Online.com - Selain Perang Jawa, ada satu lagi perang di mana Belanda harus menguras segala upaya untuk mengatasinya.

Mulai dari moral, material, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Dalam banyak hal, Perang Aceh punya skala yang lebih besar dibanding Perang Jawa.

Itulah Perang Aceh, perang besar terakhir yang dihadapi Belanda dalam rangka menguasai seluruh Hindia Belanda.

Perang Aceh merupakan pertempuran yang terjadi pada abad ke-19 antara Belanda dan Kesultanan Aceh.

Perang ini dimulai ketika Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh pada 26 Maret 1873.

Perang Aceh berlangsung hampir tiga dekade yang menjadikannya salah satu konflik kolonial terlama dalam sejarah perang di Indonesia.

Perang Aceh ditandai oleh pertempuran sengit dan berdarah dengan korban jiwa yang besar di kedua belah pihak.

Penyebab utama perang ini adalah persaingan atas wilayah Aceh yang kaya akan rempah-rempah.

Konflik berlangsung antara Belanda dan Kesultanan Aceh yang ingin mempertahankan kemerdekaan.

Perang Aceh adalah konflik yang terjadi selama 31 tahun, sejak 1873 hingga 8 Februari 1904.

Perang ini dipicu oleh upaya Belanda untuk menguasai wilayah Kesultanan Aceh.