4 Peristiwa Penting Kerajaan Singasari, dari Berdiri Hingga Keruntuhan

Ade S

Penulis

Candi Singasari. Simak 4 peristiwa penting Kerajaan Singasari yang menggambarkan sejarah berdiri dan runtuhnya kerajaan Jawa abad ke-13.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah mendengar tentang Kerajaan Singasari?

Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan besar yang pernah ada di tanah Jawa pada abad ke-13.

Ada banyak peristiwa penting Kerajaan Singasari yang menarik untuk diketahui.

Mulai dari kisah cinta Ken Arok dan Ken Dedes, hingga pemberontakan Jayakatwang yang mengakhiri kejayaan Singasari.

Dalam artikel ini, Intisariakan membahas 4 peristiwa penting Kerajaan Singasari, dari berdiri hingga keruntuhan, yang dirangkum dari Kompas.com danGramedia.com.

Ken Arok merebut Tumapel

Kisah Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, sangat menarik untuk ditelusuri. Ia berasal dari latar belakang yang sederhana dan bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu (camat) di Tumapel.

Ken Arok jatuh cinta pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang terkenal cantik. Ia semakin ingin memiliki Ken Dedes setelah mendengar ramalan bahwa Ken Dedes akan melahirkan raja-raja tanah Jawa.

Dengan menggunakan Keris Mpu Gandring, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung. Ia kemudian menggantikan posisi Tunggul Ametung sebagai akuwu Tumapel dan mengawini Ken Dedes.

Saat itu, Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kediri.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari atau Tumapel oleh Ken Arok

Jatuhnya Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri mengalami kemunduran di masa pemerintahan Raja Kertajaya, yang terkenal sebagai raja yang kejam dan bertentangan dengan kaum brahmana.

Kaum brahmana kemudian berpihak pada Ken Arok, yang ingin membebaskan Tumapel dari Kediri.

Pada 1222, Ken Arok memimpin pemberontakan dan berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dalam pertempuran Ganter.

Raja Kertajaya menyerahkan tahta kepada Ken Arok, dan ibu kota kerajaan dipindahkan ke Singasari.

Ken Arok menjadi raja pertama Kerajaan Tumapel, yang kemudian lebih dikenal sebagai Kerajaan Singasari.

Ekspedisi Pamalayu

Ekspedisi Pamalayu adalah salah satu peristiwa sejarah yang terkenal pada abad ke-13 antara Kerajaan Singasari (Jawa) dan Melayu Dharmasraya (Sumatera).

Ekspedisi Pamalayu adalah ekspedisi yang dilakukan oleh Raja Kertanegara (Kerajaan Singasari) ke Melayu pada tahun 1275.

Pamalayu adalah istilah bahasa Jawa Kuno yang artinya melawan Melayu. Namun, ekspedisi ini tidak berlangsung dengan kekerasan.

Pamalayu adalah istilah yang ditemukan dalam Kitab Pararaton dari abad ke 1522 Saka atau 1600 Masehi.

Baca Juga: Silsilah Kerajaan Singasari, Berawal dari Perebutan Ken Dedes

Istilah Pamalayu juga muncul di Kitab Negarakertagama yang menyebutkan bahwa Raja Kertanegara memberikan perintah untuk menaklukkan Bhumi Melayu. Peristiwa "penaklukan" ini juga disebut Pamalayu.

Pemberontakan Jarakatwang

Jayakatwang adalah seorang bupati Gelanggelang (sekarang Madiun) yang menggulingkan Kerajaan Singasari pada 1292.

Ia memanfaatkan situasi ketika Kerajaan Singasari sedang mengirimkan pasukan untuk Ekspedisi Pamalayu.

Ia membunuh Raja Kertanegara, yang merupakan raja terakhir Kerajaan Singasari, dalam pemberontakannya.

Jayakatwang melakukan pemberontakan karena ingin menghidupkan kembali Kerajaan Kediri, yang telah dihancurkan oleh Ken Arok, pendiri Singasari, pada 1222.

Jayakatwang akhirnya dikalahkan oleh Raden Wijaya, keturunan Singasari yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.

Itulah 4 peristiwa penting Kerajaan Singasari yang Intisarisajikan untuk Anda.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda tentang sejarah kerajaan Jawa pada abad ke-13.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Singasari Terlengkap, Ada Candi yang 'Menyimpang'

Artikel Terkait