Find Us On Social Media :

Eh, Tengkleng Yu Tentrem Bebas Prengus Lo, Berminat?

By Agus Surono, Minggu, 23 April 2017 | 17:30 WIB

Eh, Tengkleng Yu Tentrem Bebas Prengus Lo

Intisari-Online.com - Di dapur Solo, nyaris tak ada bahan makanan yang terbuang.

Tulang belulang kambing yang di tempat lain dianggap limbah, oleh wong Solo disulap menjadi makanan yang lezat sekali.

Namanya tengkleng. Makanan ini sejenis gule tapi tidak bersantan. Kuahnya encer namun kaldunya kelihatan pekat dan berminyak.

Rasa kuahnya gurih-asam-manis-asin yang berasal dari campuran belasan bumbu seperti lengkuas, serai, kemiri, kunyit, bawang merah, bawang putih, daun salam, ketumbar, lengkuas, dan sebagainya.

Bumbu-bumbu tersebut direbus hingga berjam-jam bersama tulang belulang kambing, termasuk bagian tengkoraknya. Tidak heran bila bumbunya meresap hingga ke tulang. Daging yang masih menempel itu pun lebih empuk ketimbang daging kambing yang dimasak sop atau gule.

Hampir semua warung sate menyediakan menu ini. Tetapi ada pula warung yang khusus menjual tengkleng, seperti warung Yu Tentrem di Jln. Letjen. Sutoyo, Ngadisono. Warung tengkleng Yu Tentrem menyatu dengan rumah si pemiliknya.

Para pengunjung menyantap sajian di ruang tamu. Yu Tentrem menyambut pengunjung bak saudara atau famili yang tengah bertandang.

Ruang tamunya cukup lapang, bisa menampung sekitar 20-an orang. Tidak jarang pelanggan masuk hingga ke dalam ruang keluarga.

Tengkleng Yu Tentrem memang istimewa. Nyaris tak ada aroma prengus kambing.

Menurut Yu Tentrem, aroma prengus biasanya berasal dari bulu-bulu di kepala kambing yang terkadang masih tersisa.

Oleh karena itu, sebelum dicuci dengan air, kepala kambing dibakar dan dikerik hingga benar-benar tidak ada sisa rambutnya. Demikian pula dengan kaki kambing.

Keistimewaan lainnya, tengkleng di warung ini juga tidak berisi gajih. Yu Tentrem memang sengaja membuang bagian gajih untuk mengurangi kadar lemak dan kolesterolnya.