Find Us On Social Media :

Penyebab Kegagalan Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Sebelum Munculnya Organisasi Pergerakan

By Ade S, Kamis, 1 Februari 2024 | 07:03 WIB

Ilustrasi Perang Padri yang berlangsung sejak 1803-1838. Sebelum munculnya organisasi pergerakan, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sering mengalami kegagalan. Ini 3 penyebab kegagalan tersebut.

Intisari-Online.com - Lahirnya organisasi pergerakan nasional di Indonesia pada 1908 memberikan dampak signifikan pada perjuangan bangsa melawan penjajah.

Sebab, sebelum munculnya organisasi pergerakan, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sering mengalami kegagalan.

Penyebab kegagalan tersebut terdiri dari berbagai hal dengan tiga di antaranya akan dibahas dalam artikel berikut ini.

Ya, berikut ini 3 penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum munculnya organisasi pergerakan, seperti dilansir dari kemdikbud.go.id:

1) Perjuangan Masih Berskala Lokal

Salah satu penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum munculnya organisasi pergerakan adalah perjuangan tersebut masih berskala lokal.

Artinya, para pahlawan daerah hanya berjuang untuk mempertahankan daerahnya masing-masing, tanpa ada koordinasi atau kerjasama dengan daerah lain.

Padahal, penjajah memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan terorganisir.

Mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu menguasai rempah-rempah di Nusantara.

Contoh perjuangan yang masih berskala lokal adalah Perang Diponegoro, yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah.

Perang ini merupakan perang yang paling besar dan menghabiskan dana Belanda, namun akhirnya dapat ditaklukkan oleh Belanda.

Baca Juga: Apa Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928?

Hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan dari raja-raja Jawa lainnya, yang lebih memilih bersekutu dengan Belanda.

Begitu juga dengan serangan Sultan Agung ke Batavia, yang memiliki pasukan yang sangat banyak dan persiapan yang matang, namun akhirnya dapat ditumpas oleh Belanda.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya bantuan dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

2) Terjebak Politik Adu Domba

Penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum munculnya organisasi pergerakan yang kedua adalah terjebak politik adu domba.

Politik adu domba adalah strategi yang digunakan oleh penjajah untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Caranya adalah dengan memanfaatkan perselisihan atau perbedaan yang ada di antara rakyat Indonesia, seperti agama, suku, atau kepentingan.

Dengan demikian, rakyat Indonesia menjadi saling bermusuhan dan mudah dikendalikan oleh penjajah.

Contoh politik adu domba yang dilakukan oleh penjajah adalah dengan membantu salah satu kerajaan yang sedang berperang dengan kerajaan lain.

Setelah kerajaan yang dibantu menang, penjajah kemudian meminta imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa wilayah atau daerah yang ada di kerajaan tersebut.

Dengan cara ini, penjajah dapat menguasai sumber daya alam dan ekonomi di Nusantara, tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga atau biaya.

Baca Juga: Uraian Secara Singkat Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia

3) Kurangnya Rasa Nasionalisme

Penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum munculnya organisasi pergerakan yang ketiga adalah kurangnya rasa nasionalisme.

Rasa nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsa sendiri.

Rasa nasionalisme juga mendorong rakyat untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Namun, rasa nasionalisme ini belum berkembang di kalangan rakyat Indonesia sebelum munculnya organisasi pergerakan.

Rakyat Indonesia masih terikat oleh kesetiaan kepada daerah, suku, atau agama masing-masing, tanpa merasa memiliki identitas sebagai bangsa Indonesia.

Contoh kurangnya rasa nasionalisme di antara rakyat Indonesia adalah ketika Belanda melakukan perjanjian dengan Inggris yang disebut Perjanjian London 1824.

Perjanjian ini membagi wilayah Nusantara menjadi dua, yaitu Hindia Belanda dan Malaya Inggris.

Dengan perjanjian ini, rakyat Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Inggris harus pindah ke bawah kekuasaan Belanda, dan sebaliknya.

Namun, rakyat Indonesia tidak menentang perjanjian ini, karena mereka merasa tidak ada hubungan atau keterkaitan antara mereka dengan rakyat Indonesia yang berada di wilayah lain.

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sebelum munculnya organisasi pergerakan, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sering mengalami kegagalan.

Penyebab kegagalan tersebut adalah kurangnya persatuan, solidaritas, dan nasionalisme di antara rakyat Indonesia.

Hal ini membuat rakyat Indonesia mudah dipecah-belah, dikendalikan, dan dieksploitasi oleh penjajah.

Baca Juga: Indische Partij Merupakan Organisai Pergerakan Nasional Yang Bersifat Inklusif Yang Berarti...