Hubungan Perkembangan Teknologi Dengan Peluang Penurunan Emisi Gas Efek Rumah Kaca

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - hubungan perkembangan teknologi dengan peluang penurunan emisi gas efek rumah kaca.

Intisari-online.com - Perubahan iklim akibat pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan yang mendesak untuk ditangani.

Lantas, apahubungan perkembangan teknologi dengan peluang penurunan emisi gas efek rumah kaca.

Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca (GRK) yang berasal dari berbagai aktivitas manusia, terutama penggunaan energi fosil.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi emisi GRK dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang dapat membantu menghemat energi, meningkatkan efisiensi, dan menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.

Teknologi ramah lingkungan dapat diaplikasikan pada berbagai sektor, seperti transportasi, pembangkit listrik, dan rumah tangga.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan teknologi ramah lingkungan pada sektor-sektor tersebut.

Transportasi

Sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap emisi GRK, terutama dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin atau diesel.

Untuk mengurangi emisi GRK dari sektor ini, dapat digunakan beberapa teknologi ramah lingkungan, seperti:

- Kendaraan listrik, seperti mobil listrik dan sepeda motor listrik, yang menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga.

Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki biaya operasional dan perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

- Kendaraan hidrogen, seperti mobil hidrogen dan bus hidrogen, yang menggunakan sel bahan bakar hidrogen untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik.

Baca Juga: Bermodal Celurit Pasukan Arya Wiraja Usir Pasukan Mongol Bersenjatakan Pedang yang Ditakuti Dunia

Kendaraan hidrogen hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan, sehingga tidak menimbulkan polusi udara.

Namun, kendaraan hidrogen masih memiliki tantangan dalam hal ketersediaan dan distribusi bahan bakar hidrogen, serta biaya produksi yang tinggi.

- Kendaraan hibrida, seperti mobil hibrida dan sepeda motor hibrida, yang menggabungkan penggunaan mesin pembakaran dalam dan motor listrik.

Kendaraan hibrida dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi GRK dengan cara mengoptimalkan penggunaan kedua sumber tenaga tersebut sesuai dengan kondisi berkendara.

Pembangkit Listrik

Sektor pembangkit listrik juga merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam emisi GRK, terutama dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama.

Untuk mengurangi emisi GRK dari sektor ini, dapat digunakan beberapa teknologi ramah lingkungan, seperti:

- Clean coal technology, yaitu teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi polutan dari pembakaran batubara.

Beberapa contoh clean coal technology antara lain teknologi denitrifikasi, desulfurisasi, dan penggunaan electrostatic precipitator untuk mengurangi emisi NOx, SOx, dan partikulat.

Teknologi fluidized bed combustion, gasifikasi batubara, dan magneto hydrodynamic untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan menghasilkan gas sintetis yang lebih bersih.

- Energi terbarukan, yaitu energi yang berasal dari sumber alam yang dapat diperbarui dan tidak habis, seperti matahari, angin, air, gelombang, pasang surut, panas bumi, biomassa, dan lain-lain.

Energi terbarukan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan berbagai teknologi, seperti sel surya, turbin angin, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga gelombang dan pasang surut, pembangkit listrik panas bumi, biogas, dan lain-lain.

Baca Juga: Baru Diluncurkan Bank Indonesia, Inilah Nama-nama Pahlawan dalam Tampilan Baru Uang Kertas 2022, Jangan Sampai Salah!

Energi terbarukan memiliki keunggulan dalam hal tidak menghasilkan emisi GRK, tidak menghabiskan sumber daya alam, dan dapat meningkatkan kemandirian energi.

Rumah Tangga

Sektor rumah tangga juga turut andil dalam emisi GRK, terutama dari penggunaan peralatan elektronik yang membutuhkan energi listrik. Untuk mengurangi emisi GRK dari sektor ini, dapat digunakan beberapa teknologi ramah lingkungan, seperti:

- Lampu LED, yaitu lampu yang menggunakan dioda pemancar cahaya (light emitting diode) sebagai sumber cahaya.

Lampu LED lebih hemat energi, tahan lama, dan memiliki cahaya yang lebih terang dan alami dibandingkan dengan lampu pijar atau lampu neon.

- Kulkas hemat energi, yaitu kulkas yang menggunakan teknologi magnet untuk mendinginkan dan menurunkan suhu di dalamnya.

Teknologi ini disebut dengan magnetocaloric effect, yaitu perubahan suhu yang terjadi pada suatu bahan ketika terkena medan magnet.

Kulkas hemat energi dapat mengurangi konsumsi listrik dan penggunaan zat pendingin yang berbahaya bagi lingkungan.

- AC hemat energi, yaitu AC yang memiliki fitur programmable thermostat atau pengatur suhu ruangan.

Fitur ini dapat mengatur suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, sehingga dapat menghemat energi dan mengurangi emisi GRK.

- TV LED, yaitu TV yang menggunakan layar cair kristal (liquid crystal display) yang diterangi oleh lampu LED.

TV LED lebih hemat energi, memiliki kualitas gambar yang lebih baik, dan memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan TV tabung atau TV plasma.

- Mesin cuci satu tabung, yaitu mesin cuci yang memiliki satu tabung untuk mencuci dan mengeringkan pakaian. Mesin cuci satu tabung dapat menghemat energi, air, dan deterjen dibandingkan dengan mesin cuci dua tabung.

- Atap berbahan reflektif, yaitu atap yang menggunakan material pigmen khusus yang dapat memantulkan sinar matahari dan menyerap sedikit panas.

Atap berbahan reflektif dapat mengurangi suhu di dalam rumah, sehingga dapat mengurangi penggunaan AC atau kipas angin.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi memiliki hubungan yang positif dengan peluang penurunan emisi GRK

. Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, kita dapat menghemat energi, meningkatkan efisiensi, dan menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.

Hal ini tentunya dapat berdampak baik bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia.

Oleh karena itu, kita perlu mendukung dan menerapkan teknologi ramah lingkungan di berbagai sektor kehidupan kita.

Demikian,hubungan perkembangan teknologi dengan peluang penurunan emisi gas efek rumah kaca.

Baca Juga: Ini Dia 5 Jenis Kendaraan yang Sering Gagal Uji Emisi, Apakah Milik Anda Termasuk?

Baca Juga: Kenyataan Mengenai Industri Mobil Listrik yang Digadang-gadang Jadi Masa Depan Transportasi Dunia: Pemasok Kehabisan Persediaan, Emisi Makin Tak Bisa Dikendalikan

Artikel Terkait