Find Us On Social Media :

Penjelasan Sejarah Kepramukaan Indonesia, Berawal dari Belanda?

By Ade S, Senin, 29 Januari 2024 | 08:03 WIB

Anggota Pandu Kebangsaan. Apakah Anda tahu sejarah kepramukaan Indonesia? Artikel ini akan menjelaskan sejarah kepramukaan Indonesia dari masa kolonial hingga kini.

Intisari-Online.com - Apakah Anda tahu bagaimana sejarah kepramukaan Indonesia?

Siapa yang pertama kali mendirikan organisasi kepanduan di Indonesia?

Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut dan menjelaskan sejarah kepramukaan Indonesia secara lengkap dan menarik.

Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Melansir Kompas.com, sejarah kepramukaan di Indonesia dimulai dengan didirikannya organisasi kepanduan milik Belanda yang bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di kota Bandung pada tahun 1912.

Empat tahun kemudian, organisasi kepanduan pertama yang berasal dari Indonesia juga dibentuk oleh Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Kehadiran JPO memicu lahirnya berbagai gerakan nasional yang memiliki tujuan yang sama, seperti Hizbul Wahton (HM) pada tahun 1918, Jong Java Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders.

Namun, Belanda tidak senang dengan perkembangan ini dan mulai mengeluarkan larangan bagi organisasi kepanduan yang tidak berada di bawah kendali mereka dengan menggunakan istilah Padvinder.

Dari tahun 1928 hingga 1935, gerakan kepanduan Indonesia terus berkembang dengan berbagai nama, seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia.

Untuk mempererat persaudaraan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) mengadakan perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) di kota Yogyakarta pada tanggal 19-23 Juli 1941.

Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, para tokoh kepanduan Indonesia berkumpul di kota Yogyakarta dan menggelar kongres pada tanggal 27-29 Desember 1945 di kota Surakarta.

Baca Juga: Ini Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia yang Ditemukan Perwira Militer Inggris

Hasil dari kongres ini adalah terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia (PRI) pada tanggal 28 Desember 1945, sebagai organisasi kepanduan yang resmi diakui oleh pemerintah.

Sayangnya, ketika Belanda kembali mencoba menguasai Indonesia, PRI dilarang dan dicabut secara resmi pada tanggal 6 September 1951.

Hal ini menyebabkan munculnya organisasi-organisasi baru, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Sejak tahun 1960, pemerintah Indonesia dan MPRS berusaha untuk menyempurnakan organisasi kepramukaan di Indonesia.

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengundang para tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia dan menyampaikan bahwa organisasi kepanduan harus diperbaiki.

Untuk merealisasikannya, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan HB IX, A Aziz Saleh, dan Achamadi.

Panitia ini berhasil mengeluarkan lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Melalui Keppres 238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia berubah menjadi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka).

Baru kemudian pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah sosok yang dianggap sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Demikianlah penjelasan sejarah kepramukaan Indonesia dari masa kolonial hingga kini.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan apresiasi Anda terhadap gerakan Pramuka.

Baca Juga: Apa Arti Dharma Dalam Dasa Dharma Pramuka Dan Contoh Pengamalannya?