Find Us On Social Media :

Sundang Majapahit Teknik Beladiri Khas Majapahit yang Hanya Bisa Dipelajari Pasukan Elit Militer Majapahit

By Afif Khoirul M, Jumat, 26 Januari 2024 | 11:45 WIB

Ilustrasi - Sudang Majapahit merupakan teknik beladiri khas militer elit Majapahit.

Intisari-online.com - Sundang Majapahit adalah salah satu seni bela diri yang berasal dari Nusantara, khususnya dari Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya pada abad ke-13 hingga ke-16.

Sundang Majapahit merupakan seni bela diri yang unik dan eksklusif, karena hanya dipelajari oleh pasukan elit dalam militer Majapahit, yaitu mereka yang berada dalam jajaran pasukan terbaik kerajaan.

Sundang Majapahit mengkombinasikan teknik pertarungan yang menggunakan teknik patahan, yaitu mematahkan tulang atau sendi lawan, dengan beberapa senjata tajam, seperti pedang dan keris di kedua tangan sebagai alat bertarung.

Sejarah Sundang Majapahit

Sundang Majapahit bermula dari sejarah Majapahit sendiri, yang merupakan kerajaan besar dengan pasukan militer yang kuat dan gagah perkasa.

Orang yang pertama kali memperkenalkan seni bela diri ini adalah Mahisa Anabrang, seorang perwira kerajaan Singasari yang bernaung di bawah panji Majapahit setelah tewasnya Kertanegara, raja terakhir Singasari.

Mahisa Anabrang memperpadukan ilmu bela diri militer kerajaan Singasari dan Dharmasraya, yang terletak di Sumatera Barat, kemudian mengaplikasikannya dengan sokongan dua senjata tajam berupa pedang di tangan kiri yang disebut Sundang dan keris di tangan kanan yang disebut Taji.

Konsepnya adalah tidak menghindar, tetapi justru menyusup masuk ke area pertahanan lawan di sisi terlemahnya.

Sejarah mencatat, ilmu ini sangat kejam, karena serangannya mengalir deras sesuai unsur alam semesta yang menandainya.

Seorang Ranggalawe, yang dikenal cukup perkasa, pun harus takluk dengan tubuh tercabik-cabik di pertarungan tengah sungai melawan Mahisa Anabrang.

Kekejaman ilmu ini adalah tidak dapat dihentikan sebelum lawan ditaklukan, dia akan mengalir bak air bah yang tak terbendung.

Baca Juga: Menguak Peristiwa Runtuhnya Kerajaan Majapahit Akibat Perebutan Takhta